Ini Tiga Tren Industri Alih daya Tahun 2022, Dari Transformasi Digital Hingga Ecommerce

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 17 Januari 2022 | 11:10 WIB
Ini Tiga Tren Industri Alih daya Tahun 2022, Dari Transformasi Digital Hingga Ecommerce
Ini Tiga Tren Industri Alihdaya Tahun 2022, Dari Transformasi Digital Hingga Ecommerce. (DOk: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi dan perkembangan teknlogi menciptakan tren bisnis dan kerja tersendiri. Memasuki tahun 2022, Indonesia masih menjadi pasar yang sangat penting dan potensial bagi industri Business Process Outsourcing (BPO) atau alih daya.

Hal ini seiring dengan meningkatnya upaya banyak perusahaan untuk mengadopsi teknologi baru dan meninggalkan cara-cara tradisional guna merevolusi proses bisnis mereka.

"Kami belajar banyak dari pengalaman selama pandemi, yang telah mendorong kami untuk semakin inovatif dalam menyediakan solusi dan model bisnis terbaik bagi para mitra. Layanan Contact Center, yang terus bertransformasi dari tradisional ke digital, masih akan menjadi salah satu layanan utama kami di tahun ini," kata Saravanan Belusami, CEO VADS Indonesia dalam keterangannya, Senin, (17/1/2022).

Kali ini, Saravanan juga mengungkap tiga tren utama yang diprediksi akan membantu mendorong pertumbuhan industri BPO di Indonesia tahun ini:

1. Transformasi digital tetap menjadi fokus utama

Transformasi digital masih akan menjadi fokus utama banyak perusahaan di 2022 seiring terus dijalankannya upaya untuk beradaptasi terhadap dinamika pandemi. Di banyak sektor, teknologi tidak hanya telah menggeser kanal-kanal tradisional ke digital, tapi juga mengurangi jumlah pekerjaan tradisional.

2. Inovasi dan nilai manfaat layanan akan menjadi pembeda utama

Pemain baru akan terus memasuki pasar sehingga kompetisi akan semakin meningkat, khususnya dalam hal keragaman solusi dan harga yang ditawarkan. Inovasi dan nilai manfaat layanan akan menjadi hal utama yang membedakan penyedia jasa BPO satu dengan lainnya.

Untuk semakin memperkuat posisinya di pasar, Saravanan  mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya membangun budaya inovasi secara internal dan menjadikan pengalaman dan masukan pelanggan sebagai acuan utama dalam merancang solusi. Perusahaan juga secara aktif terlibat di berbagai program komunitas BPO serta berpartisipasi di seminar, lokakarya dan kompetisi BPO baik lokal maupun internasional untuk terus mengukur tingkat kinerja teknologi, metodologi dan tata kelola perusahaan yang baik, serta mengikuti tren terkini dan di masa depan.

3. e-Commerce dan layanan keuangan menjadi sektor utama pendorong pertumbuhan bisnis BPO

Berdasarkan performa bisnis tahun lalu, industri e-commerce dan layanan finansial akan terus tumbuh secara positif dan membukukan pendapatan yang stabil di 2022. Oleh karena itu keduanya diprediksi akan menjadi sektor paling potensial bagi penyedia layanan BPO.

Untuk membantu memperluas pasar, VADS Indonesia terus berupaya memperkuat solusi di luar BPO dengan menawarkan berbagai layanan ICT seperti Cloud, Security, Analytics, Otomatisasi, Service Desk as a Service, dan Helpdesk as a Service untuk mengikuti tren industri yang terus berkembang dan mendukung kebutuhan klien.

"Memahami tiga tren utama ini, kami akan terus berkomitmen untuk memperkuat posisi kami di industri dan menjadi one-stop center dalam menyediakan layanan dan solusi terbaik yang berpusat pada pelanggan untuk BPO maupun di luar BPO di Indonesia," tutup Saravanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI