Program Satu Kampung Satu Produk Jadi Cara KOTRA Berdayakan Petani Lokal

Risna Halidi Suara.Com
Jum'at, 31 Desember 2021 | 18:19 WIB
Program Satu Kampung Satu Produk Jadi Cara KOTRA Berdayakan Petani Lokal
Ilustrasi ladang tebu - (Pixabay/Momolebo2020)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia dikenal sebagai negara penghasil rempah serta hasil bumi yang melimpah. Hal tersebut nyatanya berhasil menarik minat negara-negara sahabat termasuk badan promosi investasi dan perdagangan Korea, KOTRA.

Sejak 2016, KOTRA Jakarta Global CSR memulai program One Village One Product (OVOP) atau satu kampung satu produk. Bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, CJ Indonesia, Woori Bank, POSCO Indonesia dan KOMIPO, lembaga asal Negeri Ginseng tersebut ikut serta mengembangkan produk dan hasil bumi Indonesia.

Beberapa di antaranya seperti teh, kopi dan gula dari kota-kota seperti Yogyakarta, Lmbok, Bali, Lampung dan Banten.

Baru-baru ini, KOTRA Jakarta juga berkolaborasi bersama Kementerian Desa dan PDT serta Bank IBK Korea untuk mendukung program budidaya padi organik di Ciamis, Jawa Barat.

Baca Juga: Grand Kangen Hotel Urip Sumoharjo Yogyakarta Kunjungi Konservasi Penyu di Pantai Pelangi

Korea Trade-Investment Promotion Agency (Dok. KOTRA)
Korea Trade-Investment Promotion Agency (Dok. KOTRA)

Dikatakan Direktur KOTRA Jakarta Lee Jong-yoon, pihaknya berupaya untuk membuka jalan bagi perusahaan Korea, khususnya perusahan kecil dan menengah untuk dapat lebih dekat menjangkau masyarakat Indonesia dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

"Kami ingin memperluas program CSR dan One Village One Product untuk dapat bekerja sama dengan organisasi CSR lokal dan kementerian Indonesia," katanya dikutip Suara.com dari siaran pers, Jumat (31/1/2021).

Saat ini, Korea Trade-Investment Promotion Agency atau KOTRA turut aktif dalam mendorong perusahaan Korea untuk berkontribusi dan berkolaborasi dengan masyarakat melalui program Global Corporate Social Responsibility (CSR).

Kebijakan tersebut dianggap sejalan dengan kebijakan New Southern Policy pemerintah Korea Selatan yang menjadi landasan penekankan pada aspek 'masyarakat'.

Aspek ini menitikberatkan pada pemberian pelayanan dan penjalinan kerjasama dengan masyarakat lokal melalui program CSR khususnya di negara-negara selatan seperti negara Asia Tenggara atau ASEAN.

Baca Juga: Aksi Petani Suka Mukti Berkonflik PT. TMM Dibubarkan Paksa, Polisi Lepaskan Tembakan

Bahkan sejak awal pandemi di Indonesia, KOTRA Jakarta beserta perusahaan Korea di Indonesia dengan aktif memberikan bantuan melalui berbagai program donasi.

Pada pertengahan tahun lalu, lembaga tersebut memfasilitasi donasi Oxygen Concentrator dan Oxygen Generator senilai Rp1,9 milyar dari KT&G kepada Kementerian Kesehatan dan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi.

Donasi berupa peralatan pensteril udara dan penghasil air minum dari udara juga disumbangkan ke fasilitas pemerintah dan rumah sakit untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat dengan dukungan dari AweXome Ray serta ATC dan HeavenDew.

Pada tahun 2021 ini, KOTRA Jakarta bersama Gugah Nurani Indonesia meluncurkan K-Peduli (Korea Peduli), sebuah platform yang bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif perusahaan kecil dan menengah Korea di Indonesia dalam kegiatan CSR.

Dua program yang telah dilaksanakan yaitu BTS atau Back to School dan KER atau Korea Emergency Response.

Program BTS diikuti 15 perusahan Korea dan berhasil menghimpun donasi sebanyak 250 juta yang kemudian disalurkan untuk membantu lebih dari seribu siswa di 28 sekolah di Sukabumi dan Bekasi untuk dapat kembali belajar secara tatap muka dengan aman dan nyaman.

Sementara program KER diikuti oleh tidak kurang dari 10 perusahan kecil dan menengah Korea yang beroperasi di Indonesia.

Program ini juga berhasil menghimpun donasi senilai 250 juta rupiah dan disalurkan kepada 1485 tenaga medis di 13 pusat kesehatan dan pusat krisis COVID-19.

Penerima donasi berada di Sukabumi, Jakarta, Bekasi, Medan, Meulaboh, Enrekang, beberapa wilayah di NTT dan wilayah lainnya di Indonesia yang mengalami krisis alat pelindung diri.

Kami berharap upaya kami dapat berkontribusi untuk kemakmuran bersama dan membawa hubungan antara Korea dan Indonesia lebih dekat dari sebelumnya,"pungkas Lee Jong-yoon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI