Beberapa di antaranya seperti program Warga Bantu Warga, inisiatif urun daya (crowdsourcing) untuk berbagi informasi dan membantu warga yang terdampak Covid-19, Gerakan Oxygen for Indonesia, kolaborasi puluhan perusahaan dan brand untuk menghadirkan ribuan konsentrator oksigen di puluhan rumah sakit di seluruh Indonesia.
Hingga Indonesia Pasti Bisa, gerakan gotong-royong yang salah satunya diinisiasi Deddy Corbuzier, dalam bentuk sistem informasi hingga bantuan langsung dan ikut menjadi katalis program vaksinasi hingga lebih dari 2,5 juta vaksin di beberapa wilayah Indonesia.
Beberapa tokoh publik dan aktivis lain seperti Najwa Shihab, Ainun Najib, Kalis Mardiasih, dan Faiz Ghifari menginisiasi Kawal Masa Depan, gerakan membantu anak-anak yang yatim atau piatu karena pandemi covid-19. Gerakan ini telah didukung 48 ribu donatur dan telah menyalurkan santunan dan bantuan biaya pendidikan ke lebih dari 600 anak yatim / piatu di 22 provinsi di Indonesia.
Perilaku Unik Warganet Dalam Berdonasi Online
Memfasilitasi jutaan donasi setiap tahunnya, Kitabisa juga mencatat berbagai tren dan perilaku warganet Indonesia dalam berdonasi secara online.
Berdasarkan data, Kitabisa melihat adanya tren donasi mikro (micro-donation) di aplikasi mobile; tren dimana mayoritas donatur berdonasi dengan jumlah kurang dari Rp 10.000, tapi secara frekuensi justru meningkat lebih rutin. Selain itu, 82 persen donatur berdonasi secara anonim atau tidak menuliskan nama, yang menunjukkan perilaku khas Indonesia yang ingin berbagi tanpa ingin dikenal namanya. Secara waktu, Kitabisa juga mencatat bahwa traffic donasi tertinggi ada di waktu subuh (jam 4-6 pagi), tiga kali lipat dari jam-jam lainnya dalam satu hari.
Tren ini secara umum menunjukkan bahwa donasi online melalui aplikasi semakin mudah dan diterima sebagai kebiasaan rutin oleh warganet. Ribuan donatur pun sudah menggunakan aplikasi Kitabisa untuk berdonasi secara rutin.
“Bagi saya, berbagi jadi terapi untuk batin. Ada ketenangan saat bisa berbagi. Dengan aplikasi Kitabisa, saya dimudahkan dan diingatkan untuk berbagi secara rutin.”, ujar Bagus Hariwijaya, salah satu donatur rutin di aplikasi Kitabisa.
Dan dengan semakin banyak orang yang rutin berdonasi, semakin banyak orang-orang yang membutuhkan bisa terbantu.
Baca Juga: Penampakan Calon Rumah Gala Senilai Rp 3 Miliar Pemberian Medina Zein
“Banyak peristiwa yang terjadi di luar kontrol kita, termasuk Pandemi Covid yang tidak berkesudahan ini, tapi yang pasti kita bisa kontrol bagaimana kita merespon peristiwa tersebut, dan kami jadi saksi kita bersama-sama merespon dengan solidaritas dan gotong royong”, ujar Alfatih Timur, CEO Kitabisa.