Politisi Tidar Ajak Anak Muda untuk Melek Politik dan Kritis Saat Memilih Informasi

Jum'at, 24 Desember 2021 | 14:36 WIB
Politisi Tidar Ajak Anak Muda untuk Melek Politik dan Kritis Saat Memilih Informasi
“Kopi dan Selera Politik Anak Moeda", Jakarta, Kamis (23/12/2021). (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi muda Atras Mafazi, atau yang akrab dipanggil Bro Atras, mengajak anak muda untuk melek politik dan kritis dalam memilih informasi. Ia merupakan Pengurus Pusat Tunas Indonesia (PP Tidar).

“Anak muda harus dapat melek dan lebih kritis dalam memilih informasi. Era digital dan multimedia seharusnya bisa menjadi nilai tambah, agar anak muda dapat memilah dan memilih informasi yang dekat sekali dengan kita," ujarnya, saat memenuhi undangan dari Indonesia Moeda dalam Ngobrol Anak Moeda yang bertema “Kopi dan Selera Politik Anak Moeda", Jakarta, Kamis (23/12/2021).

Dalam semangat transformasi dan kepemudaan Indonesia, Gerakan Indonesia Moeda yang diketuai oleh Bambang Pria Kusuma menggelar kopi darat bersama anggota lintas partai politik. Acara ini dihadiri oleh Fahri Hamzah (Politisi Gelora), Ricky Valentino (Politisi Nasdem), Ahan Syahrul Arifin (Politisi Golkar) dan Atras Mafazi (Politisi Gerindra).

Menurut Bro Atras, iklim demokrasi di Indonesia saat ini masih banyak menghadirkan bagian yang kurang baik, yang mana politik selalu digambarkan berkaitan dengan isu, konflik, ataupun politik uang.

Baca Juga: Studi Pamflet: Anak Muda Masih Kesulitan Dapat Akses Informasi Kesehatan Reproduksi

"Tantangan besar ke depan bisa menjebak. Iklim politik demokrasi tidak jauh berbeda dari iklim politik yang sudah ada sebelumnya, yaitu politik kebencian dan politik uang.

Pada kesempatan itu, ia mengajak anak muda, baik yang terlibat langsung dalam kegiatan politik maupun mereka yang selalu kritis untuk dalam mampu mengolah informasi. Ia minta agar generasi muda mampu memilih pemimpin yang  mau memberikan ruang kepada generasi penerus dan anak-anak muda dalam berpolitik.

“Saya bukan merupakan trah keluarga atau saudara di Partai Gerindra, tapi bisa mendapatkan kesempatan menjadi Ketua DPP Partai Gerindra,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI