Jelang Peringatan Hari Ibu, Ini Peran Nyata Perempuan dalam Gerakkan Ekonomi Pedesaan

Selasa, 21 Desember 2021 | 15:32 WIB
Jelang Peringatan Hari Ibu, Ini Peran Nyata Perempuan dalam Gerakkan Ekonomi Pedesaan
Pioneer fintech peer-to-peer lending, Amarta. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Alasan Amartha menargetkan mitra perempuan adalah karena kami yakin bahwa memberdayakan perempuan dapat menghasilkan dampak yang berlipat ganda. Perempuan memiliki komitmen tinggi untuk keluarganya. Secara kultur pun, di Indonesia laki-laki umumnya sudah memiliki pekerjaan karena berperan sebagai pencari nafkah. Dengan memberdayakan si perempuan, maka keluarga berpotensi memperoleh pendapatan ganda dan lebih sejahtera”, ungkap Katrina.

Amartha terbilang gencar dalam menjangkau perempuan pengusaha mikro untuk bergabung dengan Amartha. Hingga saat ini, lebih dari 900.000 perempuan telah bergabung sebagai mitra Amartha, dan ditargetkan dapat menembus satu juta mitra di akhir tahun 2021 ini. Amartha juga memiliki rangkaian program edukasi literasi keuangan yang diikuti oleh mitra binaan.

“Peranan Amartha tidak hanya sampai di penyaluran modal usaha saja, namun kami juga memberikan edukasi keuangan dan bimbingan kewirausahaan. Lebih dari 103.000 mitra telah mendapatkan edukasi literasi keuangan, dan 25% diantaranya telah mempraktikkan kebiasaan pencatatan keuangan keluarga”, tambah Katrina.

Tips Wujudkan Resolusi Keuangan
Menjelang pergantian tahun, sebagian masyarakat gemar menuliskan resolusi yang ingin dicapai di tahun depan. Mulai dari resolusi dalam hal keuangan, karir, pendidikan, keluarga, dan sebagainya. Namun, tidak semua resolusi benar-benar dapat terwujud, faktornya sangat beragam dan membuat seseorang mudah melupakan impiannya.

Dalam semangat Hari Ibu, Amartha bersama Annisa Aprilia, CFP, Financial Planner membeberkan tips bagi perempuan untuk dapat mewujudkan resolusi keuangan yang mudah dilakukan.

Pertama, tetapkan dulu tujuan keuangan di tahun depan, tapi ingat untuk memastikan bahwa tujuan tersebut realistis untuk dilakukan. Misalnya ingin menambah dana darurat sebesar 50% hingga akhir tahun 2022, atau memulai usaha online dengan pinjaman modal sebesar sekian rupiah.

Kedua, turunkan tujuan tersebut menjadi strategi yang bisa dilakukan. Misalnya dengan memperbesar porsi tabungan, mengembangkan aset dengan berinvestasi, membuka usaha sampingan, atau menambah jam kerja dengan menjadi freelancer. Terakhir, tuliskan dalam selembar kertas dan tempelkan di tempat yang sering dilalui.

Annisa juga memberikan tips untuk memilih platform fintech yang dapat membantu perempuan untuk mendapatkan layanan keuangan yang aman. Menurut Annisa, konsumen harus memastikan fintech tersebut telah terdaftar dan diawasi OJK, cari tahu pemberitaan mengenai perusahaan tersebut di media, dan tanyalah referensi dari kerabat yang pernah menggunakannya.

“Kuncinya adalah, kalau konsumen ingin mengembangkan asetnya melalui fintech, jangan pernah tergiur dengan iming-iming imbal hasil yang kelewat tinggi. Dan jika butuh akses pinjaman modal, perhatikan bunganya, pastikan tidak melebihi 0,8% per hari. Dengan begitu, kita semua dapat terhindarkan dari penipuan atas nama fintech," tutup Annisa.

Baca Juga: Bobby Nasution Akan Kolaborasikan UMKM Bali dan Medan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI