Suara.com - Universitas Prasetiya Mulya (UPM) melepaskan 1.022 lulusan terbaiknya melalui Wisuda 2021 bertema “Pemupukan Persepsi Sains yang Positif dan Pemajuan Bisnis Berbasis STEM di Indonesia,” yang digelar secara hibrida pada 7 Desember 2021.
Lewat tema yang diusungnya itu para lulusannya diajak untuk bersama menjawab tantangan dunia bisnis di masa depan dengan memiliki persepsi sains yang positif.
Sofyan Wanandi, Pembina Yayasan Prasetiya Mulya mengungkapkan rasa bersyukurnya atas sumbangsih yang telah dibuat oleh para lulusan bagi kemajuan dunia usaha dan bangsa Indonesia.
"Tidak ada jalan pintas untuk memecahkan masalah-masalah fundamental melainkan diperlukan kerja sama marathon yang sangat panjang, luas dan multi perspektif untuk pencarian solusi mendasar bagi masalah-masalah yang mendasar ini. Segenap civitas akademika Universitas Prasetiya Mulya senantiasa menanti karya-karya terbaik Anda yang semakin gemilang,” ungkap Sofyan dalam siaran persnya.
Baca Juga: 7 Ide Bisnis Ban Bekas: Lampu Hias Hingga Patung Jutaan Rupiah
Berdasarkan data dari World Economic Forum Report menyebutkan bahwa, terdapat 14 industri yang akan mendominasi di masa depan.
Berbagai sektor industri tersebut beririsan lekat dengan pengaplikasian sains dan penggunaan teknologi, seperti Internet of Things, Artificial Intelligence, Virtual Reality, Robotic, Renewable Energy, Cyber Security, Blockchain Technology, dan Genomic.
Dunia sedang mengalami perubahan dimana perkembangan teknologi tidak lagi mengikuti pertumbuhan linear namun pertumbuhan eksponensial.
Perubahan tersebut, menurut Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoroyang, memungkinkan invensi teknologi yang transformatif menjadi lebih cepat dibandingkan proses inovasi yang sudah ada sehingga menimbulkan tantangan drastis bagi bisnis, pemerintah dan masyarakat.
"Oleh karena itu, penting untuk memiliki literasi sains yang positif guna bersiap menjawab tantangan yang muncul dan mengambil manfaat dari pertumbuhan tersebut,” jelasnya
Baca Juga: 4 Bisnis Menjanjikan Tahun 2022, Usaha Online Makin Dilirik
Prof. Satryo juga mengatakan perusahaan startups yang muncul seiring perkembangan eksponensial memiliki kinerja yang lebih baik dari perusahaan konvensional.
Hal tersebut dikarenakan para perusahaan startup memaksimalkan digitalisasi dan artificial intelligence.
“Fenomena ini disebut dengan celah eksponensial di mana perusahaan startup memanfaatkan sains untuk mengumpulkan data melalui teknologi guna menghasilkan solusi bisnis yang dibutuhkan oleh pasar dan menciptakan pertumbuhan ekonomi," terangnya.
Dalam wisuda tahun ini, Universitas Prasetiya Mulya melepas 1.022 lulusan terbaiknya, yang terdiri dari 736 lulusan tingkat Sarjana dan 286 lulusan tingkat Magister Manajemen.
Tak hanya itu, momentum wisuda juga dilengkapi dengan para wisudawan UPM sebagai lulusan perdana School of Business and Economics dari program S1 Hospitality Business dan S1 Business Economics, maupun dari School of Applied STEM dengan program S1 Business Mathematics, S1 Computer Systems Engineering, S1 Digital Business Technology, S1 Food Business Technology, S1 Renewable Energy Engineering.
“Meskipun tahun ini merupakan wisuda untuk lulusan perdana, School of Applied STEM Universitas Prasetiya Mulya telah berhasil membuktikan kualitasnya, dengan membawa 100 persen lulusan untuk menyelesaikan studi tepat waktu. Selain itu, 75 persen di antaranya telah berhasil mendapatkan pekerjaan sesuai bidang studi, hanya dalam waktu dua bulan setelah kelulusan,” ungkap Prof. Yudi Samyudia, Ph. D, Dekan School of Applied STEM.
Lisabel, S.Par., perwakilan wisudawan dari School of Business and Economics dan penerima penghargaan sebagai lulusan Best of The Best mengungkapkan harapannya dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat melalui ilmu yang diperoleh selama mengenyam pendidikan di UPM.
Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak, Rektor UPM dalam pidato penutupannya menyampaikan bahwa sukses hanya bisa dicapai dengan mengandalkan ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu UPM secara khusus mengutus para lulusannya untuk menjadi duta perubahan menuju gaya hidup baru, yaitu gaya hidup netral carbon, dengan selalu mengedepankan kreativitas, inovasi, dan kerjasama.
“Saya sangat mengharapkan, bekal pendidikan di Prasetiya Mulya akan menguatkan naluri kemanusiaan dari para lulusannya, sehingga dapat menjadi kekuatan bagi kemajuan manusia,” jelas Prof. Djisman.