Tahun Baru Siap-Siap Kerja Hibrida, Ini 5 Hal yang Harus Dipersiapkan

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 15 Desember 2021 | 18:48 WIB
Tahun Baru Siap-Siap Kerja Hibrida, Ini 5 Hal yang Harus Dipersiapkan
Ilustrasi kerja hibrida. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnis di seluruh dunia tidak dapat dianggap remeh. Hanya dalam beberapa bulan, tempat dan budaya kerja di seluruh dunia telah berubah drastis. Seketika, konsep work from home telah menjadi bagian dari keseharian para pekerja. Dan kini, menyongsong tahun 2022, konsep kerja hibrida mulai dipertimbangkan.

Mereka bisa bekerja dari mana pun, Jakarta, Seminyak, Bandung, atau Yogyakarta, serta menikmati kebebasan bekerja dari rumah saat pemberlakuan kebijakan protokol kesehatan.

Sebuah survei yang dilakukan terhadap para profesional, manajer, dan karyawan di Singapura oleh Lark, aplikasi kolaborasi generasi masa depan yang berkantor pusat di Singapura, mengungkap bahwa 94% responden menginginkan untuk terus bekerja secara fleksibel -- dan keinginan ini datang dari Singapura, sebuah negara yang kondisi lalu lintasnya tidak serumit kemacetan di Jabodetabek, namun para pekerja profesional tetap mengalami kesulitan untuk menerapkan 'work-life balance'.

Survei Global Talent Trend 2021 yang dilakukan oleh JobStreet, BCG, dan The Network pada November-Desember 2020 terhadap lebih dari 33.000 responden yang mayoritas berusia 20-40 tahun dan berpendidikan Sarjana (S1), menemukan bahwa karyawan di Indonesia sangat menyukai pengaturan kerja secara hybrid atau hibrida.

Ketika survei ini dilakukan, 54% dari total responden melaporkan bahwa mereka bekerja dari rumah (WFH) atau hibrida, sedangkan 46% dituntut bekerja sepenuhnya dari kantor (WFO). Namun, apabila mereka diizinkan untuk memilih, 91% responden memilih untuk bekerja dari rumah atau hibrida sementara sembilan persen lebih suka bekerja sepenuhnya dari kantor (WFO).

Salah satu pengadopsi awal teknologi digital di Indonesia, Wicaksono, yang lebih dikenal sebagai Ndoro Kakung, mengatakan, "Sangat jelas jika teknologi memainkan peran penting dalam penerapan ekosistem kerja hibrida. Para pimpinan C-suite harus berpikir lebih dari sekedar pertimbangan teknis seperti bandwith atau penyimpanan cloud. Bagian penting yang sering terlewati adalah bagaimana memanfaatkan teknologi digital tersebut agar perusahaan siap bertransformasi untuk memasuki era berikutnya. Di sini pentingnya penggunaan aplikasi atau perangkat lunak kolaborasi dan komunikasi yang dapat menghubungkan semua orang dalam skala luas di dalam suatu perusahaan."

Untuk menerapkan ekosistem kerja hibrida yang sukses, simak lima panduan dari Ndoro Kakung sebagai berikut:

1. Terapkan etika dan budaya kerja hibrida
Buat pedoman kerja berdasarkan etika, nilai-nilai, dan budaya yang dapat membantu karyawan berperilaku secara profesional dan penuh kewaspadaan. Jabarkan secara jelas manfaat sekaligus batasan dari sistem kerja secara mandiri, untuk mengurangi kehadiran secara fisik di kantor. Tetapkan tujuan, target, dan ekspektasi yang jelas, serta ciptakan suasana kolaboratif.

2. Bangun komunikasi yang terbuka dan terpadu
Libatkan karyawan dan bantu mereka memahami bahwa keberhasilan model kerja hibrida bergantung pada cara setiap orang berkomunikasi dan terhubung dalam suatu tim di perusahaan.

Baca Juga: Survei di Eropa Ungkap Hanya 14 Persen Pekerja yang Ingin Kembali ke Kantor, Betah WFH?

Pastikan karyawan memahami gambaran besar sekaligus tugas mereka secara mendetail, baik dalam keseharian maupun saat mengerjakan proyek yang ditugaskan kepada mereka. Komunikasi yang efektif sangat penting untuk memastikan semua orang berada pada frekuensi yang sama untuk mencapai tujuan yang sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI