Komunikasi Digital Jadi Strategi Syngenta Indonesia Dukung Petani di Masa Pandemi

Rabu, 08 Desember 2021 | 15:47 WIB
Komunikasi Digital Jadi Strategi Syngenta Indonesia Dukung Petani di Masa Pandemi
Pemanfaatan teknologi digital oleh petani. (Dok: Syngenta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam dua dekade terakhir, telah terjadi peningkatan produksi jagung di Indonesia, dari semula 9,5 juta ton pada 2000, hingga kini telah lebih dua kali lipat menjadi 19,7 juta ton pada 2020. Provinsi Jawa Timur merupakan produsen jagung tertinggi di Indonesia dengan 1,05 juta lahan dan produktivitas mencapai 5,3 juta ton per tahun, kemudian diikuti oleh Jawa Tengah, Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Gorontalo.

“Peningkatan pesat produktivitas pertanian jagung di Indonesia ini, membuat Indonesia kini adalah negara pengekspor jagung yang terbesar di Asia Tenggara. Tentu ini membanggakan kita semua, dan Syngenta berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari pertumbuhan jagung nasional,” ujar Fauzi Tubat, Head of Seed Business Syngenta Indonesia.

Salah satu komitmen Syngenta dalam menjalankan aktivitasnya adalah The Good Growth Plan (GGP). The Good Growth Plan adalah kerangka program pertanian berkelanjutan Sygenta, yang pertama kali diluncurkan pada 2013 dalam wujud 6 komitmen. 

Pertengahan 2020, Program Good Growth Plan melanjutkan evolusinya dengan empat komitmen baru yang harus dicapai hingga 2025. Komitmen baru itu berambisi mengurangi jejak rekam karbon pada pertanian dan membantu petani menghadapi pola cuaca ekstrim yang disebabkan oleh perubahan iklim global.

Empat komitmen baru Good Growth Plan tersebut adalah mempercepat inovasi bagi petani dan alam, mengusahakan pertanian yang netral karbon, membantu pekerja pertanian tetap sehat dan selamat, dan bermitra menciptakan dampak.

“Tantangan perubahan iklim semakin nyata. Kami di Syngenta menanganinya dengan berlandaskan pada Good Growth Plan yang diharapkan akan berdampak secara global,” ujar Midzon Johannis, Head of Business Syngenta Indonesia.

Di masa pandemi ini, semua upaya Syngenta dalam mendampingi petani secara maksimal tidak lepas dari peran para karyawan, terutama yang berada di lapangan. 

"Kami menerapkan protokol kesehatan untuk semua tingkatan produksi, meluncurkan program EAP (Employee Assistance Program) untuk membantu staf dan karyawan menghadapi dampak emosional dari pandemi, dan menerapkan Office Based on Hybrid. Produktifitas tetap berjalan 100 persen meski sebagian harus WFH (Work From Home),” ujar Letran Silalahi, Head of Human Resource Syngenta Indonesia.

Baca Juga: Program Kartu Prakerja Tingkatkan Kebekerjaan, Kepemilikan Usaha dan Ketahanan Pangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI