Suara.com - Pendidikan di sekolah menjadi salah satu modal penting bagi anak untuk bisa menghadapi kehidupan bermasyarakat di usia dewasa kelak. Di sekolah, anak akan belajar terkait karakter agar kuat dan mampu menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
Itu juga yang coba diterapkan oleh sekolah Singapore Intercultural School atau SIS. Dalam proses belajar mengajar, sekolah internasional tersebut kini mengandalkan teknologi virtual reality atau realitas virtual.
Dikatakan Dewan Direksi SIS Alvin Hew, upaya untuk meningkatkan proses pembelajaran dan pengajaran juga coba diwujudkan dengan penerapan tiga kurikulum unggulan. Tiga kurikulum tersebut, kata Alvin, selaras dengan United Nations Sustainable Development Goals (UNSDGs).
Dengan basis kurikulum Singapura, Cambridge dan IB, sekolah internasional tersebut juga mencoba menggunakan teknologi pionir berupa virtual reality dan berbagai platform unggulan lain untuk kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga: Terdampak Pandemi, 938 Anak Indonesia Putus Sekolah
Selain itu, Alvin juga menekankan pentingnya anak untuk tumbuh memiliki lima nilai yaitu keadilan, rasa hormat, integritas, kasih sayang, dan keberanian.
"Kami bangga dengan kerja keras kami selama 25 tahun di Indonesia dengan menghadirkan pendidikan bertaraf internasional yang berkualitas dan terjangkau," katanya dikutip Suara.com dari siaran pers, Jumat (26/11/2021).
Alvin menyebut, tidak banyak lembaga pendidikan dari TK hingga SMA dengan rekam jejak panjang. Ia pun berharap pihaknya dapat terus menjadikan pembelajaran lebih menarik dan menghasilkan lulusan yang unggul tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain.
Peduli Kesehatan Mental dan Fisik
Selain mementingkan urusan pembelajaran formal, Pendiri SIS Group of Schools, Jaspal Sidhu juga mengatakan bahwa pihaknya selalu fokus menjadikan peserta didik mereka memiliki kesehatan fisik dan mental.
"Kami begitu serius dalam memerhatikan masalah kesejahteraan fisik dan mental termasuk para peserta didik, orangtua, guru, dan staf. Dalam peringatan 25 tahun ini, kami sadar bahwa kami telah melalui masa-masa yang sangat sulit di tengah pandemi global dan krisis ekonomi yang menerjang kita semua."
Baca Juga: Hari Guru, SGM Eksplor dan Alfamart Bangun Dua Gedung PAUD Hingga Bantuan untuk Guru
"Kami juga sadar bahwa teknologi begitu membantu di masa-masa krisis seperti ini, tetapi kami juga begitu antusias menanti terwujudnya suatu komunitas di mana kita bisa bertatap muka kembali, bersama-sama menghadapi 25 tahun ke depan," pungkasnya.