Suara.com - Pandemi Covid-19 telah memberikan tantangan baru bagi pelaku UMKM. Untuk itu, UMKM diharapkan mampu bertahan terutama dengan menerapkan metode go digital.
Dikatakan oleh VP of MSME Growth Tokko Tri Sukma Anreianno, kebutuhan untuk go-digital sudah menjadi keharusan bagi UMKM agar mampu menjangkau lebih banyak pelanggan.
Hanya saja, ia memahami bahwa kendala saat ini bukan hanya pandemi dan teknologi, terapi juga persaingan ketat di pasar digital.
"Ini membutuhkan strategi, kekuatan produk, serta pemahaman yang baik terhadap pelanggan agar brand mereka dapat terus bertahan," kata Tri Sukma seperti yang Suara.com kutip dari siaran tertulis, Rabu (24/11/2021).
Baca Juga: Komentari Petisi Pelaku Pariwisata, Gubernur Bali : Saya Ini Sangat Serius Bekerja
Untuk itu, pihaknya baru saja meluncurkan Tokko Semesta di Surabaya beberapa waktu lalu. Tokko Semesta adalah komunitas yang mewadahi dan melakukan pendampingan kepada pelaku usaha yang ingin fokus mengembangkan bisnis.
Nantinya, pelaku UMKM akan mendapat pelatihan rutin seputar pengembangan usaha seperti teknik pemasaran digital, membangun brand dan memperluas jangkauan dengan penentuan target pasar dan iklan digital, hingga meningkatkan kualitas brand dengan pemahaman kekuatan produk.
"Dengan berbagai pendampingan yang didapatkan di Semesta, UMKM di Surabaya dapat lebih siap menghadapi kompetisi dengan meningkatkan kemampuan dan jaringan bisnisnya," tambah Tri Sukma.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bagaima UMKM memiliki peranan yang sangat vital dalam perekonomian Jawa Timur.
"Kontribusi UMKM pada PDRB Jawa Timur tahun 2020 mencapai 57,25 persen atau setara dengan Rp1 triliun. Artinya perkuatan UMKM di Surabaya dan Jawa Timur secara keseluruhan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat di daerah," kata Khofifah.
Baca Juga: Pertamina Santuni 1.500 Anak Yatim Korban Covid di Sumatera
Ia mengaku saat ini pihaknya telah melakukan upaya penguatan UMKM seperti kurasi produk melalui Rumah Kurasi BI, sertifikasi kurator oleh KADIN, dan pendampingan agar usaha UMKM dapat lebih dikenal dan lebih maju.
Menurut data Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkopum) Surabaya mencatat selama tahun 2020 hingga awal 2021, jumlah UMKM di Surabaya meningkat sebanyak 40 ribu, atau 29 ribu UMKM baru.
Data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur juga menyebutkan bahwa potensi UMKM seluruh Jawa Timur sejumlah 9,7 juta UMKM merupakan potensi luar biasa dengan penyumbang pertumbuhan ekonomi Jawa Timur terbesar.
Melihat data tersebut, pergerakan UMKM memanfaatkan platform digital sudah semakin tinggi, namun tetap harus didukung oleh kompetensi dan kemampuan membangun komunikasi dengan pelanggan, serta memperluas jaringan penjualan agar setiap pelaku usaha dapat terus bertahan dan mengembangkan bisnisnya.