Suara.com - Gaya hidup sehat wajib diperkuat di masa pandemi Covid-19.
Disiplin protokol kesehatan (prokes), vaksinasi Covid-19, serta pola makan sehat, termasuk garda terdepan dalam menjalani kebiasaan baru pelonggaran Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai kota.
Sedangkan perilaku hidup sehat yang dapat membantu kita dalam beradaptasi dengan perubahan rutinitas selama masa pandemi Covid-19, antara lain:
- Selalu siapkan makanan bergizi
- Perkuat tubuh dengan makanan yang mengandung vitamin A,D,E,K (hati,
daging, ikan, alpukat) serta vitamin B,C (kacang – kacangan, buah segar
seperti jeruk, kiwi, anggur, stroberi). - Hindari makanan junk food yang memperberat kerja organ tubuh kita
- Olahraga rutin
- Istirahat cukup
- Hindari stres yang berlebih
“Dampak pandemi mengubah gaya hidup banyak orang untuk dua kali lebih peduli terhadap keluarga, lingkungan, serta kesehatan. Selama lebih satu tahun berada di rumah saja, gaya hidup baru seperti menyediakan makanan sehat yang dimasak sendiri untuk keluarga perlu terus dilanjutkan sebagai
bentuk kepedulian terhadap kesehatan keluarga,” tutur Roland Octasilva Layandi, Brand Manager Food Division PT Bina Karya Prima dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Jumat (12/11/2021).
Baca Juga: Sejarah Hari Kesehatan Nasional, Diperingati Atas Keberhasilan Memberantas Malaria
Momen bekerja serta sekolah online di rumah, lanjut dia, membuat keluarga mempunyai banyak waktu untuk berkumpul.
Ibu bisa punya waktu yang banyak bagi keluarga, memperhatikan kebutuhan anak yang sedang sekolah online di rumah, menyiapkan makanan sehat bagi keluarga sampai bekerja sama dengan Ayah untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar rumah.
Dan sekarang berbagai daerah atau wilayah mulai pelonggaran PPKM yang tentu saja disambut baik oleh masyarakat yang sudah rindu untuk beraktifitas di luar rumah.
Nah, agar Anda siap beraktifitas di luar rumah saat masa pandemi ini, tubuh perlu asupan makanan sehat dan bergizi tinggi untuk menjaga stamina.
“Tubuh harus memiliki sistem imun yang kuat dengan asupan vitamin A,D,E,K yang larut dalam lemak, serta vitamin B,C yang larut dalam air untuk kebutuhan peningkatan sistem kekebalan tubuh,” tutur dr. Gregory Budiman, M.Biomed dalam kesempatan diskusi singkat bersama brand team minyak goreng Tropical.
Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional, Wamenkes Ungkap Proses Transformasi Teknologi Kesehatan Indonesia
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, makanan yang mengandung lemak seperti minyak goreng diperlukan oleh tubuh.
Selain berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, K, dr. Gregory menjelaskan minyak goreng juga merupakan salah satu sumber gizi dan energi cadangan yang dibutuhkan tubuh manusia.
Minyak goreng itu sendiri, sambung dia, merupakan minyak nabati yang memiliki komposisi lemak tak jenuh lebih banyak dibandingkan lemak hewani, sehingga relatif lebih aman dan tidak meningkatkan pembentukan kolesterol jahat.
Meski demikian, dr. Gregory mengingatkan bahwa saat mengonsumsi makanan yang digoreng, lebih baik ditiriskan lebih dahulu agar konsumsi minyak goreng tidak berlebihan di tubuh.
Hal senada dikemukakan pula oleh Roland Octasilva Layandi. Ia mengatakan merek minyak gorengnya juga concern soal kesehatan. Ini dibuktikan dari kekonsistenannya menjaga kualitas produknya yang melalui proses 2 kali penyaringan agar tetap jernih sehingga dapat digunakan hingga 4 kali menggoreng.
Tak hanya itu, lanjut dia, Tropical juga mempunyai kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini dapat dilihat dari kemasan botol ukuran 1 liter dan 2 liternya yang berbahan plastik Polyethylene Terephthalate (PET) yang mudah didaur-ulang.