Suara.com - Faris Syaifuddin mungkin tak menyangka, menjadi angen sembako keliling telah mengubah finansial dan pola pikirnya. Faris yang tadinya hanya mengandalkan sawah, kini mengalami peningkatan pendapatan hingga bisa merenovasi rumah.
Faris Syaifuddin adalah seorang lelaki kelahiran Lamogan berusia 34 tahun. Sebelum menikah, ia pernah melakoni berbagai macam pekerjaan. Ia bahkan sampai harus ke Surabaya dan Gresik untuk mencari penghasilan yang layak.
Namun apda 2104, Faris Syaifuddin memutuskan untuk kembali ke kampung halamannnya dan menikahi seorang perempuan. Dengan keluarga kecilnya, Faris bertani padi dari sawah hasil pemberian orangtuanya.
Sayang, tipikal sawah di Lamongan adalah tadah hujan, yang hanya menghasilkan saat musim hujan tiba. Sementara saat musim kemarau, sawah milik Faris tak bisa ditanami apapun.
Baca Juga: Rahasia Kisaku Mempertahankan Bisnis di Tengah Pandemi
"Saya jadi punya banyak waktu luang kalau tidak sedang menggarap sawah. Saat musim kemarau, saya cuma membersihkan sawah, lalu diperbaiki tanah teraseringnya, dan dibiarkan sampai nanti musim tanam tiba lagi," kata Faris bercerita.
Di masa menunggu musim kemarau, Faris kemudian berpikir untuk menjadi supplier sembako. Pilihan usaha Faris ini sebenarnya sudah cukup baik, karena menghasilkan pendapatan yang lumayan dari sini.
Tapi meski begitu, Faris Syaiffudin belum merasa puas. Apalagi menjadi supplier sembako membutuhkan modal yang cukup besar.
Sampai suatu ketika, Faris Syaiffudin ditawari oleh seorang sahabatnya untuk menjadi Super Agen.
Sebagai informasi, Super Agen adalah bagian dari Aplikasi Super, aplikasi yang memudahkan penggunanya untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok dengan hanya bermodalkan ponsel. Super Agen ini yang bertugas untuk mengumpulkan pesanan sembako yang dibutuhkan oleh komunitas atau masyarakat sekitarnya.
Baca Juga: Inovasi Bisnis di Tengah Pandemi
Meski awalnya ragu, Faris Syaifuddin kemudian memantapakan diri jadi Super Agen. Apalagi ketika ia pertimbangkan tentang sistem kerja serta penghasilan yang didapat.
Faris kemudian belajar dan beradaptasi dengan sistem Aplikasi Super. Dengan tekun, Faris pun akhirnya bisa memetik buah dari usahanya.
Tak disangka, kondisi finansial Faris sedikit demi sedikit mulai membaik. Ia bercerita bahwa dirinya pernah mendapatkan penghasilan hingga sekitar tiga sampai empat kali lipat UMR Lamongan. Faris pun kemudian bisa merenovasi rumahnya.