Suara.com - Pandemi sudah berlangsung hampir 2 tahun, yang membuat masyarakat akhirnya terbiasa dengan kebiasaan baru, seperti mengunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan atau memakai sanitizer.
Sering cuci tangan dengan sabun serta pemakaian hand sanitizer atau alkohol terlalu sering, ternyata bisa membuat kulit menjadi kering, kasar, pecahpecah dan menjadi tempat masuknya kuman.
Pandemi belum berakhir, vaksinasi terus digalakkan dan kasus Covid-19 masih naik turun. Aktifitas sudah normal kembali dan menuntut kita untuk berinteraksi keluar rumah dan beraktivitas di tempat umum.
Bersentuhan dengan benda-benda, seperti gagang pintu, mobil, HP, atau toilet, rawan terkontaminasi dengan bakteri, kuman dan virus yang tidak terlihat mata, dan berpotensi menempel di tubuh kita, melalui telapak tangan.
Baca Juga: 4 Manfaat Vitamin E untuk Kesehatan Kulit Wajah
Perlu diingat bahwa vaksin tidak dapat mencegah Covid-19 sepenuhnya, meski dapat meringankan gejala apabila terpapar. Oleh karenanya, masyarakat yang telah menerima vaksin dihimbau untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Terkait protokol kesehatan, salah satu kegiatan yang telah menjadi kebiasaan masyarakat di tengah pandemi adalah penggunaan antiseptik, baik berupa tisu, cairan pembersih (sanitizer), atau sabun.
Jika menilik fungsinya, antiseptik dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan membunuh virus, kuman, serta bakteri yang menempel pada suatu permukaan.
Oleh karenanya, mengingat risiko penularan Covid-19 dapat terjadi melalui cairan atau droplet, penggunaan antiseptik untuk membersihkan beberapa bagian permukaan tubuh menjadi salah satu pencegahan yang cukup efektif.
Pada Mei 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membahas jenis antiseptik yang direkomendasikan untuk mencegah penularan Covid-19 dalam panduan berjudul “Laboratory biosafety guidance related to coronavirus disease (Covid-19)”.
Baca Juga: Berapa Dosis Vitamin E Harian untuk Bantu Tingkatkan Imun Tubuh?
Dalam panduan disebutkan, berdasarkan penelitian, senyawa fenol merupakan jenis antiseptik yang terbukti efektif melemahkan virus SARS-Cov-2, penyebab Covid-19. Salah satu antiseptik dengan senyawa fenol adalah chloroxylenol, seperti yang terkandung di NWB Antiseptik Lotion.
Namun karena produk antiseptik merupakan campuran senyawa kimia, tidak menutup kemungkinan bahwa penggunaan antiseptik dapat menyebabkan kulit kering, kasar, hingga iritasi apabila dipakai terus-menerus dalam sehari.
"Anda perlu bijak dalam memilih produk antiseptik. Memilih antiseptik dengan kandungan pelembap dapat menjadi solusi agar kulit tetap sehat, lembut dan pastinya terlindungi dari kuman," tutur Augustin, Product Manager NWB Antiseptik Lotion.
Menjawab kebutuhan antiseptik dengan kandungan yang efektif membunuh kuman tapi lembut bagi kulit, saat ini hadir produk antiseptik berbentuk lotion, yaitu Nutrafor White Beauty (NWB) Antiseptik Lotion.
Sebagai informasi, NWB Antiseptik Lotion merupakan antiseptik bentuk lotion pertama di Indonesia yang sudah teruji klinis khasiat dan keamanannya.
NWB Antiseptik Lotion mengandung antiseptik chloroxylenol untuk memastikan permukaan kulit bersih dari kuman, bakteri, dan virus selama 5 jam. Untuk menjaga agar kulit tetap sehat, NWB Antiseptik Lotion dilengkapi kandungan vitamin E, ekstrak burung walet, serta gluthatione yang merupakan brightening agent.
Kandungannya yang lembut di kulit membuat NWB Antiseptik Lotion aman dipakai setiap hari secara rutin tanpa membuat kulit kering dan pecah-pecah.
Antiseptik lotion ini dapat digunakan pada beberapa bagian tubuh seperti tangan, lengan, siku, leher, kaki, dan tubuh. NWB Antiseptik Lotion hadir dengan lima varian aroma , yaitu Sakura Blossom, Fragipani, Honey Vanilla, Strawberry, dan Love Struck.
Di era new normal seperti sekarang ini, NWB Antiseptik Lotion dapat menjadi andalan Kawan Puan untuk melindungi diri dari kuman, virus, dan bakteri sekaligus merawat kesehatan kulit. Stay safe, Stay healthy.