Suara.com - Hangry, perusahaan kuliner multi-brand, bekerja sama dengan XSProject melakukan langkah sederhana untuk mengurangi sampah yang langsung masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Langkah awal ini Hangry lakukan dengan mendonasikan 565 kilogram kemasan makanan tidak terpakai kepada Lapak Pak Mamat, salah satu lapak yang berada dibawah naungan komunitas XSProject.
Setengah ton kemasan ini nantinya akan diberikan kepada instansi pelaku proses daur ulang dan digantikan dengan imbalan berupa uang. Uang yang terkumpul dari penerimaan 565 kilogram kemasan tidak terpakai tersebut menjadi pemasukan tambahan untuk keluarga-keluarga pemulung yang berada di dalam komunitas Lapak Pak Mamat.
Sejak awal berdiri, Hangry sadar bahwa permasalahan mengenai sampah menjadi hal penting yang perlu diperhatikan dengan baik. Dalam praktiknya, Hangry sudah melakukan upaya pengelolaan sampah melalui kerjasamanya dengan berbagai pihak seperti pemerintah daerah dan bisnis lokal.
Baca Juga: Pegiat Lingkungan Tuntut Keterbukaan Informasi Peta Jalan Pengurangan Sampah Plastik
Kerjasama yang masih dilakukan hingga sekarang dan akan terus Hangry lakukan adalah dalam mengelola sampah reguler dari tiap outlet, seperti kardus bekas, minyak bekas pakai (jelantah), dan jerigen bekas untuk dapat didaur ulang dan mencegahnya dari pembuangan langsung ke TPA.
Abraham Viktor, CEO, Hangry mengatakan bahwa, “Kami terus memperhatikan praktik bisnis kami dan dampaknya kepada lingkungan. Kami sadar saat bisnis berkembang, maka bagaimana kami tetap bisa saling mendukung dengan alam dan menjaganya dengan baik, juga perlu kami tingkatkan. Bisa dibilang, don’t take it for granted.”
Dalam pengelolaan sampah kemasan tidak terpakai sebanyak 565 kilogram ini, Hangry bekerja sama dengan XSProject, sebuah organisasi non-profit yang bertujuan meningkatkan hidup dari pemulung dan keluarganya.
Retno Hapsari, Pimpinan Yayasan XSProject, menambahkan, “XSProject sangat mengapresiasi upaya Hangry untuk mengurangi sampah yang dibawa ke TPA, atau bahkan tercecer di dalam perjalanannya. XSProject juga sangat bersyukur dan senang sekali bisa ikut menjadi bagian dari kegiatan Hangry menyadari pentingnya menyelamatkan bumi kita. Hal sekecil apapun yang kita lakukan, apabila dikerjakan bersama-sama akan memberi pengaruh yang lebih besar.”
Lebih lanjut, Abraham mengatakan, “Harapan kami, semoga dengan sedikit pemasukan tambahan ini para pemulung dapat melewati masa sulit selama pandemi dengan sedikit lebih mudah.”
Baca Juga: Buang Sampah di TPPAS Nambo, Pemkab Bogor Butuh Rp32,5 Juta per Hari