Suara.com - Masa pandemi seperti sekarang ini telah membuat banyak tenaga kesehatan mengalami stres. Dibutuhkan solusi digital untuk mempermudah kerja mereka.
Stres yang dihadapi para tenaga kesehatan biasanya akibat prosedur dan koordinasi yang rumit dan beberapa kendala. Kendala tersebut di antaranya pencatatan dan pengarsipan data yang menumpuk, ataupun tidak sempat untuk mengikuti pelatihan-pelatihan karena terkendala jarak.
Selain itu, masih banyak tenaga kesehatan yang tertekan akibat kesulitan dalam mencari pekerjaan di bidang kesehatan karena sedikitnya akses informasi lowongan kerja dan lokasinya cukup jauh.
Atas kondisi tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, bersama Asosiasi Health Tech Indonesia menyelenggarakan sosialisasi yang bertajuk "Sosialisasi Platform Digihealth: Digitalisasi Tenaga Kesehatan dan Webinar Strategi Tenaga Kesehatan Menghadapi Stres di Masa Pandemi" kepada asosiasi kesehatan dan tenaga kesehatan di seluruh penjuru Indonesia.
Baca Juga: Honor Tenaga Kesehatan Belum Dibayar, Posko Satgas Covid-19 Sulawesi Tenggara Disegel
Acara dibuka oleh Samuel Abrijani Pangerapan selaku Dirjen Aptika Kominfo, Dr. Ir. I Nyoman Adhiarna, M.Eng selaku Direktur Ekonomi Digital Kominfo, dan Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK, Dr. dr.Irmansyah yang memaparkan materi "Transformasi Digital pada Kesehatan" dan dr. Gina Anindyajati sebagai narasumber "Strategi Tenaga Kesehatan Menghadapi Stress di masa Pandemi" melalui platform Zoom yang berlangsung dari pukul 09.00 hingga 14.30 WIB.
Turut hadir secara daring ketua terpilih (IDI), dr Muhammad Adib Khumaidi dan Dewan pakar (ADINKES), Prof. Dr. dr. Budi Wiweko Asosiasi Health Tech Indonesia (AHI), dr. Gregorius Bimantoro selaku Chairman Asosiasi HealthTech Indonesia (AHI)
Di era digitalisasi seperti sekarang ini, tenaga kesehatan juga harus semakin profesional dan mampu beradaptasi. Dalam konteks ini peran kesehatan digital menjadi hal yang penting dalam membantu keseharian tenaga kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kegiatan di lapangan.
Digitalisasi di dunia kesehatan saat ini lebih banyak untuk memudahkan pasien. Misalnya kemudahan layanan telekonsultasi dan telemedicine yang memudahkan pasien, atau layanan reservasi secara online.
Tapi sayangnya hingga saat ini belum ada sebuah platform digital yang dapat mewadahi kebutuhan-kebutuhan para tenaga kesehatan di Indonesia.
Baca Juga: Viral Bumil Mau Lahiran Kena Pelecehan Verbal dari Nakes, Ucapan Bidan Bikin Hati Ngilu
Menyadari hal ini, Kemkominfo Bersama Asosiasi Healthtech Indonesia memperkenalkan platform Digihealth.id yang mempermudah tenaga kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan kesehatan digital serta memudahkan dalam mencari kerja terkait kesehatan digital.
Lantas, bagaimana Digihealth membantu tenaga kesehatan menghadapi stres di masa pandemi? Platform yang mendigitalisasi kebutuhan tenaga kesehatan ini merupakan salah satu fokus Kementerian Kominfo dalam mendorong adopsi teknologi digital di sektor strategis, terutama sektor kesehatan. Pandemi Covid-19 menjadi momentum yang sangat penting untuk mempercepat adanya transformasi digital bagi para tenaga kesehatan.
Platform Digihealth memiliki tagline "Learn and Earn Together" yang artinya platform ini dapat menjadi solusi learn untuk para tenaga kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan profesionalitas, serta bisa mendapatkan Satuan Kredit Profesi (SKP) dengan berpartisipasi dalam webinar atau pelatihan daring dari Digihealth.id.
Selain itu juga menjadi solusi earn di mana Digihealth.id berusaha untuk menjadi jembatan bagi tenaga kesehatan sehingga memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan yang diminati dan sertifikasi yang dimiliki terutama di bidang digital.