Suara.com - PT Trimegah Karya Pratama Tbk. (UVCR), perusahaan pelopor dan aggregator voucher diskon digital terbesar di Indonesia, melakukan penandatanganan nota kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) dengan Jurusan Komunikasi Politeknik LP3I Jakarta di bidang pendidikan pada Selasa (14/09/2021).
Kerja sama ini untuk menjalin Pernikahan Massal (Link and Match) antara Dunia Industri dan Dunia Kerja (IDUKA) dengan pendidikan vokasi.
Riky Boy Permata selaku Direktur Ultra Voucher mengatakan, bahwa kerja sama ini merupakan bentuk dukungan terhadap program yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama kementerian lainnya yaitu gerakan 'Pernikahan Massal' antara pendidikan vokasi dengan Dunia Industri dan Dunia Kerja (IDUKA), serta kebijakan Kampus Merdeka – Merdeka Belajar (KMMB) sesuai dengan Permendikbud No. 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Dimana nantinya lulusan-lulusan dari pendidikan vokasi dapat terserap ke dunia industri, serta terciptanya penyelarasan kurikulum pendidikan vokasi yang menunjang kebutuhan sumber daya manusia yang dibutuhkan IDUKA.
Baca Juga: Dukung Kemdikbudristek, BNI Techship Sediakan Program Magang
“Kerja sama ini akan terjalin hingga 3 tahun lamanya dan kami yakin dengan turut berkontribusi dalam dunia pendidikan dapat menumbuhkan semangat baru dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul serta siap dalam mengaplikasikan ilmu yang sesuai untuk IDUKA," kata Ricky.
Ricky menambahkan bahwa Ultra Voucher hadir dengan memberikan manfaat seperti memberikan kesempatan magang bagi mahasiswa Politeknik LP3I Jakarta, maupun memberikan pelatihan kepada para dosennya.
Kerja sama ini merupakan salah satu wujud nyata dari program giving back to society yang akan dijalankan Ultra Voucher secara berkesinambungan sebagai perusahaan publik.
Lebih lanjut, Riky menjelaskan bahwa kerja sama yang akan dilakukan dengan Jurusan Komunikasi Politeknik LP3I Jakarta meliputi Magang/Praktik Kerja Industri untuk Mahasiswa, Kelas industri dengan mengakomodir Mata Kuliah sesuai dengan kebutuhan IDUKA, Pelatihan Bagi Tenaga Dosen, Program Tenaga Pengajar dari IDUKA, Program Dosen Magang, Kerjasama Penelitian, Sertifikasi Mahasiswa Magang, Rekruitment/ Bursa kerja khusus (sesuai dengan kebutuhan Ultra Voucher, sesuai kualifikasi kemampuan baik bersifat nilai tertulis dan kemampuan non tertulis/kreatifitas), Sinkronisasi Kurikulum, Penyelarasan Fasilitas Penunjang Belajar, serta Menempatkan logo IDUKA pada website, banner, event Politeknik LP3I Jakarta.
Akhwanul Akhmal, S.P., M.Si. selaku Direktur Politeknik LP3I Jakarta berharap bahwa kerja sama ini akan menambah kualitas lulusan yang siap kerja sesuai kebutuhan dunia kerja.
Baca Juga: Ketua DPR Sambut Baik Rencana Pembelajaran Tatap Muka
Saat ini Politeknik LP3I Jakarta memiliki 9 kampus yang tersebar di Jakarta, Depok, Cikarang, Tangerang, dan Bekasi (Jadecitabek) dengan jumlah mahasiswa untuk semua angkatan ± 6000 orang.
Kerja sama ini diharapkan mencetak generasi unggul siap kerja yang mampu mendorong kemajuan industri di Tanah Air, serta program “Pernikahan Massal” Kemendikbudristek juga dapat terwujud.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D, menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua belah pihak yang sudah merespon dengan cepat menyambut gerakan 'Pernikahan Massal' yang merupakan bentuk dukungan terhadap program Kemendikbudristek yaitu Link and Match serta Merdeka Belajar Kampus Merdeka, untuk melahirkan SDM lulusan yang unggul dan mendukung terciptanya implementasi integrasi pendidikan vokasi dan IDUKA melalui Link and Match 8+i.
Wikan menjelaskan maksud 8+i, yaitu kurikulum yang disusun bersama, pembelajaran berbasis project riil dari dunia kerja, jumlah peran dosen dari dunia industri dan ahli dari dunia kerja, kesempatan magang atau praktik kerja, sertifikasi kompetensi, pelatihan teknologi dari dunia kerja, adanya riset terapan dari project dunia kerja, serta komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja.
Selain itu juga berbagai kemungkinan lain seperti kerja sama meliputi beasiswa dan/atau ikatan dinas hingga donasi dalam bentuk pengembangan laboratorium atau bentuk lainnya.
“Semoga kerja sama ini akan menjadi trigger yang bisa menginspirasi kampus vokasi lainnya melalui pernikahan dengan industri untuk menghasilkan output berupa lulusan mahasiswa yang kompeten dari sisi softskill, hardskill, dan karakter. Kemudian berujung pada terciptanya outcome bagi Indonesia yaitu produktivitas dan daya saing naik, pertumbuhan ekonomi melejit, kesejahteraan bangsa naik, dan mengarahkan Indonesia menjadi top 5 ekonomi dunia,” tutup Wikan. (Carissa)