Suara.com - Indonesia menjadi salah satu negara penghasil sampah terbesar di dunia. Saat ini pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi sampah sebesar 30 persen dan mampu mengelola 70 persen sampah pada 2025 mendatang.
Sejalan dengan komitmen tersebut, Nestlé Indonesia kemudian melakukan studi kemasan isi ulang sebagai pendekatan yang diklaim inovatif dan ramah lingkungan.
Dikutip dari siaran pers, Senin (13/9/2021), komitmen tersebut adalah dengan menjadikan 100 persen kemasannya agar bisa didaur ulang atau digunakan kembali hingga mengurangi seper tiga penggunaan resin plastik baru pada 2025.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, mereka menggandeng Siklus untuk kemudian melakukan studi pengembangan kemasan menggunakan sistem isi ulang di Tebet Barat Dalam, Jakarta, Indonesia.
Baca Juga: Jorok! Drainase di Malang Penuh Sampah Styrofoam dan Plastik
"Sampah kemasan plastik dan pengelolaan sampah telah menjadi tantangan global, termasuk di Indonesia. Kami berkomitmen untuk berfokus pada mengurangi sampah kemasan plastik dan menghentikan kebocoran sampah plastik ke lingkungan."
"Kerja sama dengan Siklus, akan memungkinkan kami mengukur manfaat positif sistem kemasan isi ulang terhadap lingkungan, serta penerimaan dan pengalaman berbelanja konsumen," ujar Ganesan Ampalavanar selaku President Director, PT Nestlé Indonesia dikutip dari siaran pers.
Studi pengembangan kemasan dengan sistem isi ulang akan berlangsung selama 3 bulan di daerah Tebet, Jakarta. Nantinya, sepeda Siklus akan mendistribusikan produk makanan dan minuman di daerah perumahan atau lewat pemesanan melalui aplikasi.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, lihaknya mengapresiasi upaya dan inisiatif tersebut.
"Besar harapan kami agar inisiatif seperti ini bisa menjadi pembelajaran yang baik untuk semua pemangku kepentingan dan membantu mengurangi sampah kemasan plastik di Indonesia.”
Hal serupa diungkapkan CEO & Co-Founder Siklus Jane von Rabenau yang menyebut bahwa studi kedua perusahaan ini akan menjadi momen kerja sama menguji dan menyesuaikan solusi isi ulang yang akan memberikan alternatif dan cara efektif untuk membeli produk-produk konsumen sekaligus mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Head of Sustainability, PT Nestlé IndonesiaPrawitya Soemadijo mengatakan nanyinya produk Nestlé akan dijual kepada konsumen dengan menggunakan kemasan isi ulang yang dijamin kebersihan dan keamanannya.
Baca Juga: Retainer Gigi Terbuang, Cewek Ini Rela Obrak Abrik Tempat Sampah di Food Court
"Para konsumen juga akan mendapatkan petunjuk penyimpanan dan konsumsi. Selain itu, kami meminta konsumen untuk turut memastikan kebersihan wadah makanan yang akan dibawa, guna menjamin keamanan dan kualitas produk,” tutupnya.