HUT Ke-75, Persandian Indonesia Punya Sejarah Perjuangan yang Panjang

Ferry Noviandi Suara.Com
Rabu, 08 September 2021 | 01:40 WIB
HUT Ke-75, Persandian Indonesia Punya Sejarah Perjuangan yang Panjang
Peluncuran buku "Offline to Online 75 Tahun Siber dan Sandi Mengabdi" di Yogyakarta. [BSSN]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selain pejuang di medan perang, insan siber juga memiliki peran penting dalam usaha rakyat Indonesia merebut kemerdekaan.

Di masa lalu, persandian memiliki peran memastikan pengamanan berita dan informasi rahasia negara sehingga tidak mengganggu pertahanan nasional.

Diskusi tentang insan siber dan sandi di era pra kemerdekaan bertajuk ""#SiberminBaper: Kita & Kisah yang Pernah Ada" yang berlangsung di Yogyakarta pada 27 Agustus 2021.
Diskusi tentang insan siber dan sandi di era pra kemerdekaan bertajuk ""#SiberminBaper: Kita & Kisah yang Pernah Ada" yang berlangsung di Yogyakarta pada 27 Agustus 2021. [BSSN]

Tapi sayangnya, keberadaan insan siber ini jarang diketahui orang dan sangat minim informasinya dalam buku-buku sejarah.

Oleh sebab itu, Badan Siber dan Sandi Negara meluncurkan buku bertajuk "Offline to Online 75 Tahun Siber dan Sandi Mengabdi". Buku ini sendiri diluncurkan pada 27 Agustus 2021 di Yogyakarta dalam sebuah diskusi bertajuk "#SiberminBaper: Kita & Kisah yang Pernah Ada".

Baca Juga: BSSN: Data Pengguna eHAC Masih Aman

Buku "Offline to Online 75 Tahun Siber dan Sandi Mengabdi" berisi tentang catatan sejarah perintisan, perkembangan, dan pengabdian sejak masa lalu hingga saat ini.

Diskusi tentang insan siber dan sandi di era pra kemerdekaan bertajuk "#SiberminBaper: Kita & Kisah yang Pernah Ada" yang berlangsung di Yogyakarta pada 27 Agustus 2021. [BSSN]
Diskusi tentang insan siber dan sandi di era pra kemerdekaan bertajuk "#SiberminBaper: Kita & Kisah yang Pernah Ada" yang berlangsung di Yogyakarta pada 27 Agustus 2021. [BSSN]

Di awal masa perintisan, Dinas Kode adalah cikal bakal BSSN yang dibentuk untuk melindungi dan memperkuat perjuangan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan. Kini, BSSN memiliki tugas utama untuk mengelola keamanan ranah siber nasional.

Selain itu, buku ini juga melengkapi kisah perjuangan insan siber dalam mempertahankan kemerdekaan yang selama ini belum banyak terungkap di buku sejarah.

"Setelah saya berdinas di BSSN, saya mengetahui sejarah BSSN ini sebelumnya adalah Lembaga Sandi Negara yang juga terbentuk dari latar belakang sejarah panjang. Perlu adanya buku dokumentasi untuk menghargai peran dan jasa para pejuang persandian tersebut," kata
Kepala BSSN Hinsa Siburian.

Selain melakukan refleksi sejarah melalui peluncuran buku, BSSN menggelar napak tilas ke Rumah Sandi Dukuh, Purwoharjo, Kulon Progo pada Sabtu, 28 Agustus 2021. Bangunan kayu tersebut merupakan tempat bersejarah yang dahulu dijadikan markas sementara para perwira sandi saat menghadapi Agresi Militer Belanda II.

Baca Juga: Polemik Kebocoran 1,3 Juta Data eHAC, Kolaborasi Kominfo dan BSSN Dikerahkan

Selepas dari Rumah Sandi Dukuh, rombongan terbatas melanjutkan napak tilas ke Rumah Markas Wakil Kepala Staf Angkatan Perang Kolonel TB Simatupang yang terletak di deretan pegunungan Menoreh-Banaran, Kulon Progo.

Rangkaian 75 tahun persandian tersebut jadi fakta sejarah peran pejuang pengamanan komunikasi sandi untuk terlibat dalam mempertahankan kemerdekaan. Adalah sebuah kebanggan bagi BSSN ketika memperingati HUT Kemerdekaan RI sebagai rangkaian peringatan HUT Persandian RI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI