Suara.com - Yayasan Hasnur Centre (YHC) menggelar sesi Onboarding Internal YHC pada pembukaan Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka periode pertama.
Acara yang berlangsung secara virtual ini diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Direktur Eksekutif Yayasan Hasnur Centre, Dr Zulfikar Alimuddin B Eng MM, mengatakan acara ini diikuti 63 mahasiswa/i dari 43 Perguruan Tinggi yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Zulfikar menjelaskan salah satu poin yang dibahas pada Onboarding Internal YHC adalah budaya disiplin waktu.
Baca Juga: Mahasiswa Baru, 4 Hal Sederhana yang Mesti Dilakukan di Awal Perkuliahan
“Budaya kita adalah disiplin, baik dalam kegiatan online maupun offline, karenanya kami cenderung tidak mentoleransi adanya keterlambatan. Oleh karena itu, kami mengusung tema Quality Internship Program atau QuIP. Quality atau kualitas yang dimaksud adalah perilaku disiplin,” ucap Zulfikar ditulis Kamis (2/9/2021).
Menurutnya, budaya kerja disiplin yang diterapkan YHC ini nantinya harus diikuti dan dipatuhi para peserta magang tanpa terkecuali.
"Jika kalian datang dengan kesungguhan ingin mempersiapkan masa depan, kami adalah tempat untuk kita sama-sama belajar dan memberi dampak kepada masyarakat,” ucap Zulfikar.
Sebagai informasi, Yayasan Hasnur Centre (YHC) merupakan sebuah organisasi sosial yang didirikan oleh almarhum Haji Abdussamad Sulaiman HB di Banjarmasin dan diresmikan pada tanggal 21 April 2010.
“Memang kami berada di Kalimantan Selatan, dan jangan kaget kalau melihat perusahaan kami ada di tengah sawah. Dari sini, kami membangun inovasi, salah satunya Guruinovatif.id yang terpilih dalam 30 besar program Startup Incubation oleh Global Accelerator Program Malaysia," jelasnya.
Baca Juga: Diduga Terlibat Penjambretan, Mahasiswa Ini Dicokok Saat Gadaikan Handphone
Menurut Zulfikar, budaya disiplin yang diterapkan YHC adalah salah satu magnet yang menjadi daya tarik berbagai pihak kampus untuk menerjunkan mahasiswa/i nya magang di YHC.
Dosen dari Universitas Negeri Makassar, Muhammad Ridwan Tikollah juga memberikan dukungan penuh terhadap budaya disiplin YHC ini.
Menurut Ridwan, meskipun berlokasi jauh di Kalimantan Selatan, YHC memiliki fasilitas yang lengkap untuk mendukung program pembelajaran peserta magang dari berbagai latar belakang pendidikan.
“Yayasan Hasnur Centre ini saya lihat adalah salah satu lokasi magang yang sangat lengkap. Baik dari sisi pendidikan maupun non pendidikan, sangat relevan. Saya bersyukur sekali masih ada yang menerapkan budaya seperti ini. Saya mewakili teman-teman mengucapkan terima kasih banyak atas kesempatan bagi mahasiswa kami untuk magang di YHC. Semoga kerjasama seperti ini bisa berlanjut,” tutur Ridwan.
Mahasiswa Universitas Negeri Medan, Phebby Mawaddah Situmorang, yang terpilih untuk magang di YHC mengaku senang sekaligus bangga bisa mengikuti program ini.
“Saya sangat terkejut saat dinyatakan lolos magang di YHC, karena hampir semua penempatan magangnya di Kalimantan Selatan. Tapi tidak ada jarak yang terlalu jauh jika ingin menuntut ilmu," kata salah satu peserta yang akan magang di YHC ini.
Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris mengatakan jika program magang yang diikutinya ini sesuai dengan latar belakang dan ketertarikannya selama ini.
"Memang banyak yang dipertimbangkan, tapi saya dapat dukungan dari keluarga, teman-teman, dan pihak kampus. Maka, sejauh apapun saya belajar, saya akan tetap perjuangkan. Terima kasih YHC, sampai jumpa di Kalimantan Selatan,” tutur Phebby.