Sementara buku ketiga berisikan kumpulan resep dan pilihan aplikasi menu lezat bergizi seimbang.
Dipilihnya pesantren sebagai pilot project, karena pesantren merupakan lembaga pendidikan yang dinilai mengalami banyak kemajuan, namun dalam hal pangan, gizi, dan kesehatan, masih belum mendapatkan perhatian yang proporsional.
"Pada umumnya siswa/i mondok di pesantren, oleh karena itu kami menilai jika kondisi pangan, gizi dan kesehatannya baik, akan sangat berdampak pada peningkatan capaian pembelajarannya,” jelas Dr. Rimbawan.
Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI yang hadir membuka acara Webinar School Lunch Program menilai program tersebut dapat mendukung dan membantu santri di pesantren untuk meningkatkan status gizi, sehingga siswa/i lebih mudah menerima pembelajaran untuk kurikulum pendidikan formal dan agamanya.