Suara.com - Lebih dari setahun sudah dunia dilanda pandemi COVID-19 dan hingga kini belum bisa dipastikan kapan virus itu akan hilang. Atas kondisi itu, para ahli kesehatan masih terus mengembangkan obat, vaksin, bahkan pengobatan alternatif untuk melawan virus corona.
Yang menarik, belakangan muncul sejumlah produk imunomodulator atau senyawa peningkat daya tahan tubuh untuk pasien COVID-19.
Imunomodulator adalah obat yang mampu memodifikasi respon sistem kekebalan dengan meningkatkan (imunostimulator) atau menurunkan (imunosupresif) produksi antibodi serum.
Fungsi utama imunomodulator adalah memperbaiki sistem imun dengan cara stimulasi (imunostimulan) atau menormalkan reaksi imun yang abnormal (imunosupresan).
Baca Juga: Asli Indonesia, 3 Herbal Ini Mampu Berperan Sebagai Immunomodulator
Imunomodulator berbeda dengan immune booster. Imunomodulator dianggap aman untuk dikonsumsi setiap hari dalam jangka panjang.
Salah satu produk suplemen yang memiliki sifat Imunomodulator adalah Rhea Health Tone (RT) . Berupa minyak esensial, RHT sudah menjalani tahap uji klinis di tiga rumah sakit, yakni RS Hasan Sadikin, RSD Wisma Atlet, dan RSUP Persahabatan.
Rhea Health Tone mengklaim memiliki beberapa kelebihan dari produk lainya. Salah satunya, produk ini memiliki enam bahan alami yakni bunga kacapiring (Gardenia jasminoides), minyak mur (Commiphora myrrha), kemenyan India (Boswellia serrata), adas (Foeniculum vulgarae), wortel liar (Daucus carota), dan minyak zaitun (Olea europaea oleum). Keenam bahan tersebut diproses secara bertahap dengan teknologi tinggi untuk menghasilkan kombinasi minyak esensial ekstraksi yang baik untuk kesehatan.
Rhea Health Tone yang digemar menteri hingga artis ini diformulasikan dalam bentuk cair, yang hanya perlu diteteskan ke mulut dengan pipet. Formula baru RHT membuatnya cocok dikonsumsi semua kalangan usia, termasuk anak-anak dan lansia.
RHT telah dikonsumsi sejumlah pasien Covid. Prof. Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt. selaku pemimpin penelitian uji klinis RHT menyatakan bahwa pemberian RHT membuat proses rawat inap pasien Covid-19 berlangsung lebih cepat (rata-rata 10 hari) daripada pasien yang tidak mengonsumsi RHT (rata-rata 12 hari).
Baca Juga: Ada Imunomodulator Alami untuk Pasien Covid-19, Apa Khasiatnya