Cegah Kurang Gizi pada Anak, Danone Indonesia Hadirkan Program Isi Piringku di Jaktim

Kamis, 26 Agustus 2021 | 18:35 WIB
Cegah Kurang Gizi pada Anak, Danone Indonesia Hadirkan Program Isi Piringku di Jaktim
Ilustrasi anak makan sayuran. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyebab utama masalah gizi di Indonesia adalah konsumsi pangan di berbagai rentang usia yang masih belum memenuhi gizi seimbang, khususnya pada usia pertumbuhan.

Berdasarkan angka Riskesdas 2018, proporsi anak dengan status gizi pendek atau sangat pendek (stunting) sekitar 30,8 persen, masih lebih tinggi dibandingkan angka yang dianjurkan WHO di bawah 20 persen. Tingkat kemiskinan yang melonjak 10,7 persen - 11,6 persen selama pandemi mberpotensi menghambat akses anak-anak terhadap gizi seimbang.

Jika kondisi ini tidak segera ditangani bersama, maka akan dapat berdampak buruk bagi negara, bukan hanya terhadap kualias sumber daya manusia (SDM), namun juga ekonomi.

Melihat pentingnya isu ini, Danone Indonesia menyusun dan memproduksi buku edukasi “Isi Piringku”, yang merupakan pedoman edukasi makan dan minum sekali saji untuk anak usia 4-6 tahun. Hal ini dilanjutkan dengan kemitraan Danone Indonesia bersama dengan Yasmina Foundation, yang melaksanakan edukasi gizi “Isi Piringku” di 155 PAUD di Jawa Barat. Hal ini dilanjutkan dengan edukasi kepada masyarakat Jakarta Timur.

Baca Juga: Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Selama Pandemi

“Pemantauan dan pemenuhan gizi bagi masyarakat menjadi hal yang sangat krusial bagi kami. Asupan gizi yang seimbang sangat dibutuhkan pada masa pertumbuhan untuk mencegah stunting. Dengan terpenuhinya gizi seimbang, seperti halnya yang tergambar dalam Isi Piringku, maka hal ini dapat mendukung pemenuhan gizi anak agar dapat tumbuh sehat. Kami mengapresiasi upaya kolaborasi dalam program edukasi seputar nutrisi dan kesehatan yang dilakukan oleh Danone Indonesia melalui Program Isi Piringku di Jakarta Timur," ujar Wali Kota Jaktim, M. Anwar, S.Si., M.A.P.

Porsi Isi Piringku terdiri dari kombinasi 50 persen buah dan sayur, serta 50 persen karbohidrat dan protein; dengan pembagian sepertiga lauk dan dua pertiga karbohidrat. Panduan makan sehat tersebut tidak hanya membuat kenyang, tetapi juga memastikan tubuh sehat dan cukup gizi.

“Pencegahan dan penurunan angka stunting menjadi prioritas pemerintah, khususnya dengan target yang telah ditetapkan di tahun 2025. Sebagai bentuk komitmen kami untuk mendukung percepatan penanggulangan stunting, kami  berkomitmen untuk membangun pengetahuan yang mendalam tentang budaya dan kebiasaan makan minum yang baik dan sehat melalui kerjasama multipihak,” jelas Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo.

Dalam menjalankan programnya, Danone Indonesia berusaha menyasar guru-guru PAUD sebagai pintu utama untuk memantau tumbuh kembang anak dan menjangkau para orang tua. Program Edukasi Gizi Isi Piringku telah memberikan manfaat kepada 74 PAUD, dengan merangkul 313 orang guru, menyasar 1.929 anak usia dini dan orang tua.

Direktur Yasmina Foundation, Iis Istiqamah, S.P., M.Si. menjelaskan, “Edukasi tentang gizi seimbang melalui Pedoman Isi Piringku dapat menjadi sarana yang efektif dalam mengupayakan pencegahan stunting dan peningkatan imunitas tubuh. Untuk Jakarta Timur, kami fokus melaksanakan edukasi gizi kepada guru, orang tua dan siswa di 75 PAUD di Kecamatan Pasar Rebo.”

Baca Juga: Konsumsi Jus Buah atau Sayur Saja Tak Penuhi Standar Gizi, Ini yang Harusnya Dilakukan

Pentingnya akan edukasi gizi seimbang ini juga disadari oleh Diah Anwar, perwakilan Bunda Paud Jaktim.

“Pedoman Isi Piringku sangat membantu kami selaku orangtua untuk memantau pemenuhan gizi pada anak. Melalui pendekatan yang dilakukan oleh para guru dan tim terkait, kami mampu memahami dan belajar seputar nutrisi apa saja yang perlu saya berikan bagi sang anak, agar tumbuh kembangnya optimal dan berprestasi," katanya.

“Danone Indonesia berharap, Program Isi Piringku dapat mendorong ibu untuk lebih mengerti pemenuhan asupan gizi yang diperlukan bagi anaknya. Di sisi lain, kami berharap bahwa kami dapat terus melanjutkan program ini melalui kemitraan multi-sektor kepada masyarakat sebanyak mungkin,” tutup Karyanto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI