Suara.com - PT Inti Sasa (Sasa) berkolaborasi dengan Didiet Maulana, Desainer dan Founder IKAT indonesia, berinisiatif untuk menciptakan rasa optimis dan bahagia bagi para nakes lewat satu karya, yakni berupa masker dengan motif yang merepresentasikan kuliner Indonesia, dengan nama KULINARA (Kuliner Nusantara).
KULINARA bukanlah masker medis, jadi dalam penggunaan adalah untuk masker kain yang dipakai di depan masker medis.
“Kami mempersembahkan KULINARA sebagai salah bentuk apresiasi kami pada para nakes - dokter, perawat, bidan, petugas rumah sakit, serta relawan. Harapan kami, selain, KULINARA dapat menjadi bagian dalam pelaksanaan prokes dimana salah satunya adalah memakai Masker, KULINARA juga diharapkan bisa menyemangati para tenaga medis dan relawan tersebut, sehingga mereka terus optimis bahwa perjuangan mereka akan menyelamatkan banyak orang,” kata Fenny Kusnaidy, Marketing Director PT. Sasa Inti dalam keterangannya, Kamis (26/8/2021).
Masker kain yang dinamakan KULINARA merupakan singkatan dari Kuliner Nusantara, motif ini dirancang Didiet Maulana sebagai pengingat bahwa di saat-saat seperti ini, makanan menjadi salah satu arti kebahagiaan dan memiliki arti tersendiri bagi setiap orang.
Baca Juga: ONIC Kage Bocorkan Lokasi M3 World Championship, Digelar di Indonesia?
KULINARA hadir dengan warna, motif dan cerita yang menggambarkan betapa banyak ragam budaya rasa Indonesia dengan satu tema yang sama yaitu kehangatan dan kebahagiaan.
“Kolaborasi dengan Sasa ini bisa tercipta karena kami berdua menjalani visi yang sama yakni sama-sama berkreasi untuk rasa. Sasa berkreasi menciptakan rasa masakan dan membawa kekuatan citarasa lokal. Demikian pula saya yang memiliki visi untuk menciptakan desain bercorak Indonesia untuk menumbuhkan rasa bangga akan negeri ini,” kata Didiet.
Diakui Didiet Maulana, proses pembuatan masker ini berlangsung cukup singkat. Diawali dengan proses brainstorm dengan tim Sasa untuk desain KULINARA, kemudian masuk ke proses produksi yang ternyata memakan waktu cukup lama karena semua tim yang terlibat dalam pembuatan masker ini berusaha berusaha bekerja dengan mentaati peraturan prokes.
Sebagai desainer yang telah malang melintang di dunia desain, tetap saja ada hal yang menantang dalam proses mendesain KULINARA.
“Bagian paling menantang dalam proses Kulinara adalah saat mendesain, kita harus berpikir ke depan. Bagaimana desain yang dibuat itu benar-benar bisa mendukung manusia pemakainya. Ketika kita bicara masker, KULINARA bukan masker medis, namun ini tetap bisa mendukung para nakes dalam keseharian mereka. Saat mereka di jalan atau di luar area ruang kesehatan. Jadi hal ini harus bisa menjadi sesuatu yang dibanggakan,secara desain harus unik dan berbeda dari biasanya,” pungkas Didiet.