Suara.com - Sampah plastik menjadi masalah lingkungan yang perlu perhatian serius. Karena susah diurai, sampah plastik yang dibuang sembarangan berpotensi merusak lingkungan.
Bahkan menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2019, 15 perser dari total timbulan sampah di Indonesia yang mencapai 64 juta ton pertahun merupakan sampah plastik.
Untuk itu dibutuhkan, solusi mengolah sampah plastik agar menjadi hal yang bermanfaat terutama untuk lingkungan. Salah satu bentuknya adalah dengan mengolah sampah plastik menjadi aspal.
Gabriel Andari Kristanto, Ph.D, dosen Fakultas Teknik Universitas Indonesia menjelaskan bahwa mengolah sampah plastik menjadi aspal adalah salah satu contih konsep ekonomi sirkular.
Baca Juga: Produk Ekolabel Ramah Lingkungan Punya Daya Tarik Unik Bagi Konsumen Modern
"Sampah plastik di-upcycle menjadi campuran aspal sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Tidak hanya itu, sampah plastik juga menjadi materi dengan daya guna baru yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Hal ini tidak hanya menguntungkan bisnis, tapi juga masyarakat dan lingkungan," paparnya dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Model aspal dengan campuran sampah plastik merupakan program Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Jenis sampah plastik yang digunakan adalah sampah plastik kresek yang umum dipakai sebagai kantong belanja sehari-hari yakni jenis HDPE (High Density Polyethylene).
Aspal dengan campuran sampah plastik tersebut sudah mengacu pada studi yang dilakukan oleh Kementerian PUPR dan memiliki peningkatan daya tahan jalan hingga 40 persen.
Untuk mewujudkannya, Sinar Mas Land bersama PT Chandra Asri Petrochemical, Tbk (Chandra Asri) yang berperan aktif untuk mengembangkan aspal dengan campuran sampah plastik. Penerapan aspal plastik tersebut telah dilakukan di salah satu jalan yang ada di kawasan Barat BSD City. Total area yang telah diaspal seluas 15.518 m2 dimana total sampah plastik yang digunakan sebesar 5,37 ton atau setara dengan 3,58 juta lembar kantong plastik.
Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe menjelaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi sustainability perusahaan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Ke Mana Mayoritas Sampah Orang Indonesia Berakhir?
"Sebagai bentuk kontribusi secara positif terhadap komitmen Indonesia dalam menjaga lingkungan, Sinar Mas Land menyadari perlu adanya langkah-langkah konkret yang dilakukan atas isu perubahan lingkungan dan pelestarian lingkungan. Limbah plastik merupakan salah satu masalah besar yg perlu diselesaikan bersama. Kolaborasi ini akan mengubah limbah plastik menjadi material yang memiliki nilai ekonomi dan bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur sekaligus menekan laju pertambahan jumlah limbah plastik yang merusak lingkungan,” ujar Dhony.
Chandra Asri sejak tahun 2018 telah mengimplementasikan aspal dengan campuran sampah plastik melalui program Aspal Plastik untuk Indonesia Asri bersama dengan pemangku kepentingan lainnya. Program ini merupakan bagian dari upaya Chandra Asri mengimplementasikan model ekonomi sirkular.
"Sejalan dengan prinsip kami sebagai Mitra Pertumbuhan, kerja sama dengan Sinar Mas Land menjadi bukti upaya kami untuk terus mencari solusi berkelanjutan atas permasalahan sampah, khususnya sampah plastik, di Indonesia. Kami percaya bahwa permasalahan sampah plastik dapat ditangani dengan partisipasi berbagai pemangku kepentingan. Semoga ke depannya semakin banyak pihak yang turut berpartisipasi dalam inisiatif ini untuk bersama-sama mendukung Pemerintah Indonesia mencapai tujuan pengelolaan sampah," ujar Edi Rivai, Vice President of Corporate Relations & Sustainability Chandra Asri.
Dalam program ini, Sinar Mas Land dan Chandra Asri juga bekerja sama dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) untuk penyediaan bahan daur ulang sampah plastik kresek.
Model yang digunakan mengandung plastik (cacahan kantong plastik/HDPE) sehingga menghasilkan campuran aspal yang memiliki sifat tahan terhadap deformasi (perubahan bentuk akibat suhu) dan lebih baik dalam ketahanan lelah (fatique).