Suara.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diperpanjang ternyata juga memberikan dampak bagi aktivitas perbankan, salah satunya adalah pembatasan jam operasional bank. Pembatasan ini membuat masyarakat tidak leluasa mengakses layanan-layanan yang mewajibkan nasabah datang langsung ke kantor cabang, seperti transfer uang ke luar negeri.
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, penting untuk selalu bisa mengirim uang keluar negeri secara cepat, murah dan nyaman. Namun, menurut survei independen dari Wise dan Jakpat. terungkap fakta bahwa tingginya biaya transfer, proses yang lambat dan rendahnya transparansi biaya menjadi kesulitan yang dialami masyarakat pada saat melakukan transfer uang ke luar negeri.
Untuk memastikan transfer uang keluar negeri bisa cepat, murah dan nyaman di tengah keterbatasan PPKM, ada beberapa opsi yang bisa dipilih, misalnya menggunakan jasa remitansi yang berbasis teknologi. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus kita perhatikan ketika mengirim uang keluar negeri menggunakan remitansi online, mengutip siaran pers yang diterima Suara.com.
1. Cermati biaya pengiriman
Survei Wise menunjukkan 90 persen masyarakat Indonesia merasa tingginya biaya transfer ke luar negeri menjadi beban terbesar bagi mereka. Mengirim uang ke luar negeri melalui lembaga keuangan tradisional akan mengenakan biaya tambahan dan biaya tersembunyi, dan sebagian besar orang tidak menyadari tentang biaya tersebut sampai setelah transaksi selesai karena kurangnya transparansi biaya.
Baca Juga: Tips Menghindari Salah Transfer, Lakukan 4 Hal Ini Agar Tak Merugi
Hal ini merupakan masalah yang dipecahkan oleh perusahaan fintech seperti Wise. Saat menggunakan Wise, rincian biaya transfer akan tercantum dengan jelas, mulai dari nilai tukar uang, biaya pengiriman hingga nominal uang yang tiba pada penerima.
2. Cari layanan yang menawarkan nilai kurs tengah
Ketika mengirim uang dalam mata uang yang berbeda, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa bank dan penyedia lain menetapkan nilai tukar mereka sendiri yang kenyataannya tidak sesuai dengan nilai tukar uang yang terlihat di Google dan Reuters. Ini berarti pelanggan membayar lebih dari yang seharusnya setiap kali mereka mengirim uang ke luar negeri.
Salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan memeriksa tarif kurs tengah di Google dan membandingkannya dengan layanan yang kita gunakan. Untuk mencegah kehilangan uang dengan tarif yang tidak menguntungkan, pilih penyedia yang menawarkan tarif riil.
3. Kecepatan pengiriman uang
Layanan pengiriman uang yang baik harus bisa menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai uang mencapai penerima. Sejumlah remitansi membutuhkan waktu berhari-hari agar uang tiba di negara tujuan, tapi ada juga yang bisa memastikan uang tiba dalam hitungan menit.
Jika kita menggunakan layanan Wise, lebih dari 38% pengiriman uang lintas negara tiba secara instan (dalam kurun waktu 20 detik). Ini bisa terjadi berkat jaringan perbankan global yang memungkinkan Wise untuk mengirim uang ke seluruh dunia lebih murah, lebih cepat dan lebih mudah
Baca Juga: Minta Tolong Pacar Transfer Rp 40 Ribu, Gadis Ini Kaget saat Cek Rekening
Untuk mengirim uang dari Indonesia ke negara lain, Wise bekerja sama dengan Instamoney sebagai mitra lokal. Instamoney dilisensi dan diawasi oleh Bank Indonesia.