Bantu Masyarakat Terdampak Pandemi Lewat Penguatan Ekonomi Perempuan Kepala Keluarga

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 03 Agustus 2021 | 13:07 WIB
Bantu Masyarakat Terdampak Pandemi Lewat Penguatan Ekonomi Perempuan Kepala Keluarga
Webinar sosialiasi peluncuran sinergi KPPPA, P&G dan PEKKA melalui program PEKKA Mart untuk penguatan ekonomi perempuan kepala keluarga yang digelar 22 Juli 2021.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama dengan Procter & Gamble, perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) berkomitmen bersama dalam memulihkan ekonomi masyarakat yang terdampak oleh pandemi, khususnya perempuan kepala keluarga.

Menggandeng Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga, komitmen tersebut diwujudkan melalui PEKKA Mart, program yang bertujuan menguatkan ekonomi perempuan Kepala Keluarga dengan mengambil daerah percontohan di wilayah Cianjur (Jawa Barat), Batang (Jawa Tengah) dan Trenggalek (Jawa Timur).

PEKKA telah memfasilitasi perempuan kepala keluarga untuk mengembangkan ekonomi keswadayaan melalui kegiatan simpan pinjam, kelompok simpan pinjam kemudian membentuk Lembaga Keuangan Mikro Berbasis Komunitas dengan menerapkan sistim koperasi.

Koperasi PEKKA juga telah lama fokus mendukung usaha-usaha yang dikelola bersama, salah satunya PEKKA MART sebuah unit usaha perdagangan secara grosir untuk pengadaan bahan pokok dan pemasaran produk-produk buatan masyarakat lokal yang merupakan anggota komunitas PEKKA.

Baca Juga: KemenPPPA: 1 dari 9 Anak Indonesia Telah Menikah

Plt. Deputi bidang Partisipasi Masyarakat, Indra Gunawan meyampaikan bahwa Kemen PPPA mempunyai 5 program prioritas Arahan Presiden.

Kelima program prioritas yang disampaikan Indra pada webinar sosialiasi peluncuran sinergi KPPPA, P&G dan PEKKA melalui PEKKA Mart yang digelar 22 Juli 2021 tersebut meliputi:

  1. Peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berprespektif gender.
  2. Peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan/pengasuhan anak
  3. Penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
  4. Penurunan pekerja anak.
  5. Pencegahan perkawinan anak.

Sinergi tersebut merupakan upaya untuk mengimplementasikan arahan Presiden yang pertama dalam upaya peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender.

Untuk diketahui Data Bank Dunia (2016) memperkirakan 43% UKM formal di Indonesia adalah milik perempuan.

Dalam sebuah survei terhadap UMKM milik perempuan, IFC (2016) menemukan bahwa secara umum banyak yang bersifat informal, karena prosedur birokrasi yang rumit dan kurangnya insentif untuk mendaftar.

Baca Juga: Pemberdayaan Perempuan Melalui Kelompok Wanita Tani di Desa Wisata Kelor Sleman

Hal tersebut menghambat UMKM milik perempuan untuk tumbuh, mengakses pasar, berpartisipasi dalam rantai nilai dan menjadi penyedia pesanan pemerintah.

Sebanyak 61,80% perempuan bekerja di sektor informal dan hanya 38,20% bekerja di sektor formal.

Tingginya tingkat perempuan yang bekerja di sektor informal sangat terkait erat dengan rendahnya tingkat pendidikannya.

Lebih lanjut, Asisten Deputi bidang Peningkatan Partisipasi Lembaga Profesi dan Dunia Usaha, Eko Novi menyampaikan bahwa dalam menghadapi tantangan new normal saat ini diperlukan upaya kemitraan bersama dengan dunia usaha untuk membantu perempuan pelaku ekonomi melalui berbagai hal.

Kemitraan dengan dunia usaha dapat dilakukan melalui peningkatan kapasitas perempuan pelaku usaha dalam hal promosi, produksi dan pemasaran, peningkatan kemampuan dan akses perempuan terhadap teknologi digital, serta pendampingan berkelanjutan serta monitoring bagi perempuan pelaku usaha.

Kemitraan dengan dunia usaha menjadi bagian dari Sinergi bersama dengan seluruh stakeholder baik pemerintah pusat maupun daerah, lembaga masyarakat, dunia usaha dan media; yang selama ini dilakukan oleh Kemen PPPA dalam mewujudkan Indonesia maju dan bersama-sama membangun sistem yang ramah bagi perempuan.

Nararya Soeprapto, Senior Director PT. Procter & Gamble Home Products Indonesia mengungkapkan bahwa program tersebut sejalan dengan dasar P&G sebagai suatu perusahaan, yakni memberi kembali kepada masyarakat, dan juga pemberdayaan perempuan.

"Melalui program ini, kami yakin akan meningkatkan kemampuan anggota komunitas PEKKA untuk mengelola dan mengembangkan PEKKA Mart itu sendiri. Dengan begitu diharapkan bisa menjadi pendorong semangat untuk kebaikan dan pertumbuhan; force for good, force for growth." jelasnya dalam siaran pers.

Harpan tersebut disambut baik oleh Romlawati, Co-Executive Direktur Yayasan PEKKA.

Ia menyampaikan bahwa selama ini yayasannya telah memperkuat kepemimpinan kepala keluarga dalam mengorganisir masyarakat, memperbaiki sentra kegiatan ekonomi termasuk unit produksi, serta meningkatkan kemampuan komunitasnya untuk mengelola PEKKA Mart.

Upaya bersama tersebut bisa menjadi gerakan untuk cinta produk lokal, budaya beli di warung tetangga, pengutamaan produk lokal dengan fokus pemasaran di tingkat lokal melalui kerjasama yang saling menguntungkan.

Sebagai langkah awal kemitraan ini, PEKKA akan melakukan pemetaan, pelatihan serta pendampingan di kabupaten Cianjur, kabupaten Batang dan kabupaten Trenggalek.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI