Suara.com - Pengorbanan tenaga kesehatan dan relawan Covid-19 dalam menangani pandemi patut mendapat apresiasi dari masyarakat.
Salah satunya adalah pemberian makanan dan minuman bergizi yang membantu para tenaga kesehatan dan relawan tetap kuat melayani pasien yang terus bertambah.
Inilah yang mendasari hadirnya program "Untuk Indonesia". Program "Untuk Indonesia" setiap harinya mengirimkan makanan rumahan dengan asupan gizi yang cukup, bersih, dan lezat.
Makanan-makanan tersebut dimasak sendiri, dikemas dalam wadah ramah lingkungan, dan tentunya memiliki nilai gizi tinggi.
Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Jember Tambah Jumlah Tenaga Kesehatan Hadapi Covid-19
Sejumlah menu yang sudah pernah diberikan antara lain, ayam woku, tahu bandung, lalaban, balado tenggiri, sayur cap cay, hingga minuman air kelapa muda.
Tentu saja, proses memasak makanan dan juga distribusinya dilakukan sesuai protokol kesehatan yang ketat.
Sejak Maret sampai Desember tahun lalu, sebanyak lebih dari 50.000 kotak makan ditambah dengan kudapan dan minuman kemasan dikirimkan ke 20 Rumah Sakit di Jakarta, Depok, Tangerang dan Semarang.
Mencermati penyebaran kasus Covid-19 yang semakin melonjak dengan korban yang terus berjatuhan di kalangan masyarakat, nakes, dan relawan, maka Untuk Indonesia mengaktifkan kembali kegiatan penyediaan makanan sehat bagi para tenaga kesehatan dan relawan.
Koordinator Untuk Indonesia yang juga mempersiapkan masakan adalah Tantrie Soetjipto, Komisaris Bank dan salah satu pendiri Womanpreneur Community; Dindin Mediana, pelaku usaha kuliner dan salah satu pendiri Roemah Indonesia BV; Amanda Katili, Ketua Omar Niode Foundation; dan beberapa profesional lainnya.
Baca Juga: Nakes Akan Dapat Dosis Ketiga Vaksin Moderna, Amankah Campur Vaksin Platform Berbeda?
Menurut Tantrie Soetjipto, ada beberapa hal yang mendasari berjalannya program Untuk Indonesia. Pertama, keprihatinan terhadap risiko tinggi pekerjaan tenaga kesehatan yang memerlukan stamina prima.
Kedua, keinginan membangkitkan UMKM, dengan membeli bahan baku sebanyak mungkin dari pedagang kecil dan memberi pekerjaan kepada mitra usaha kuliner yang telah terkurasi. Ketiga, mengajak sesama untuk lebih berempati dan berbagi.
Tujuan keempat mengingatkan kita bahwa dalam menggalang bantuan dan melaksanakan berbagai kegiatan, para pelaku tetap harus memperhatikan alam karena kehidupan manusia bergantung padanya.
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan dari individu, organisasi, dan korporasi, baik berupa dana, bahan makanan dan minuman, peralatan, serta penggunaan fasilitas dapur. Untuk Indonesia berharap agar para donatur tetap konsisten dalam membantu sehingga lebih banyak lagi yang dapat dikirimkan kepada para nakes dan relawan di berbagai Rumah Sakit dan Puskesmas yang bekerja lembur siang-malam," ujar Tantrie.