Suara.com - Meski diselenggarakan secara virtual, antusiasme pelajar dan pendidik di Kabupaten Bantul pada penyelenggaraan acara puncak Festival Literasi Bantul 2021 tetap meriah.
Program yang diselenggarakan oleh Nyalanesia bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bantul ini merupakan bagian dari program pengembangan literasi di masyarakat.
Beberapa rangkaian acara di antaranya peningkatan kompetensi siswa dan guru melalui berbagai workshop digital yang dikembangkan NyalaAkademi, penerbitan buku Antologi Sekolah, lomba menulis, hingga penganugerahan juara.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bantul - Isdarmoko mengucapkan pihaknya mengapresiasi penyelenggaraan acara yang kental bermuatan edukasi tersebut.
Baca Juga: Ini Pentingnya Tingkatkan Literasi Keuangan dan Jiwa Wirausaha Generasi Z
"Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas penyelenggara Festival Literasi Bantul, yang memiliki kepedulian dan partisipasi luar biasa, dalam upaya menggerakkan semangat berliterasi di Kabupaten Bantul," imbuh Isdarmoko dikutip Suara.com dari siaran pers, Selasa (22/6/2021).
Ketua Penyelenggara Festival Literasi Bantul - Akbar Bagus Wicaksono mengatakan acara tersebut diikuti lebih dari 4.500 pendidik dan pelajar yang berkarya dan menghasilkan ratusan buku antologi bersama dari masing-masing sekolah peserta.
Ia juga mengatakan bagaimana festival tersebut terselenggara berkat adanya kepedulian dari Pemerintah Daerah dan Disdikpora Kabupaten Bantul pada upaya memajukan pendidikan dan budaya literasi di daerah.
"Diharapkan pemerintah daerah di wilayah lainnya juga memiliki kepedulian yang sama pada upaya memajukan pendidikan dan literasi bagi generasi penerus bangsa ini," kata Akbar Bagus Wicaksono.
Rangkaian program Festival Literasi Bantul 2021 telah berlangsung dari bulan Januari hingga bulan Juni 2021.
Kemeriahan dan gegap-gempita rangkaian penyelenggaraan program hingga puncak acara ini, menjadi bukti bahwa masih banyak pihak yang peduli dan ikut dalam upaya memajukan literasi di Indonesia.
Baca Juga: Gus Miftah pun Unggah Pelajar SD Bergelantung Menyebrangi Sungai: Masih Mau Mengeluh?
"Kita semua percaya, berliterasi tidak melulu perihal membaca buku-buku di sudut kamar yang remang dan menjemukan. Tetapi juga gemerlap perayaan, atas karya, gairah, dan kebersamaan. Di Nyalanesia, kembang api senantiasa menyala setiap harinya." pungkas Lenang Manggala selaku pendiri Nyalanesia.