Dari Kasus Zaskia Sungkar, 4 Kesalahan yang Biasa Dilakukan saat Cuci Baju

Ferry Noviandi Suara.Com
Selasa, 04 Mei 2021 | 19:35 WIB
Dari Kasus Zaskia Sungkar, 4 Kesalahan yang Biasa Dilakukan saat Cuci Baju
Jemari Zaskia Sungkar melepus gara-gara mencuci pakai detergen. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus tangan melepuh yang dialami Zaskia Sungkar usai mencuci baju menjadi perhatian warganet. Banyak warganet yang menganggap remeh, tapi tak sedikit yang memandang serius kasus tersebut.

Pasalnya, bagi orang yang memiliki tingkat sensitifitas pada kulitnya cukup tinggi, kondisi yang dialami Zaskia Sungkar sangat mungkin terjadi. Bahkan mungkin lebih parah.

Untuk menghindari kasus tersebut, sebaiknya Anda, khususnya kaum Hawa, memperhatian beberapa hal sebelum mencuci pakaian dengan menggunakan detergen. Apa saja yang harus diperhatikan, simak ulasan di bawah ini yang dihimpun dari berbagai sumber:

1. Pisahkan pakaian lebih dahulu

Baca Juga: Panik Tangan Melepuh karena Detergen, Zaskia Sungkar Dibela Warganet

Ilustrasi cucian. (Shutterstock)
Ilustrasi cucian. (Shutterstock)

Hal ini memang kadang tidak dirasa perlu bagi sebagian orang, namun, jika tidak dilakukan hal ini akan menyebabkan pakaian kita luntur dan rusak. Tidak hanya sesuai warnanya, sebelum mencuci hendaknya kita mengelompokkan pakaian sesuai jenis bahan atau kain untuk mencegah kerusakan pada serat kain.

2. Membuka kancing pada pakaian

Membuka kancing saat mencuci pakaian berfungsi untuk mencegah kancing pakaian tersangkut pada saat proses pencucian. Hal kecil seperti ini hanya membutuhkan waktu yang singkat namun dapat membuat umur pakaian kita lebih panjang.

3. Tak berlebihan memakai pemutih

Ilustrasi pemutih pakaian, cairan pembersih, cairan pencuci baju [shutterstock]
Ilustrasi pemutih pakaian, cairan pembersih, cairan pencuci baju [shutterstock]

Sifat pemutih adalah untuk mengoksidasi kotoran yang ada pada pakaian dan jika digunakan untuk pakaian berwarna, bisa menghilangkan warna pakaian itu sendiri. Jadi penggunaan pemutih sebaiknya secukupnya dan hanya untuk pakaian yang berwarna putih.

Baca Juga: 8 Potret Ukkasya Diajak Ngabuburit, Zaskia Sungkar Histeris Lihat Cakwe

4. Jangan berlebihan menggunakan detergen

Ilustrasi detergen bubuk (Shutterstock)
Ilustrasi detergen bubuk (Shutterstock)

Menggunakan deterjen dengan jumlah yang banyak bukan berarti lebih ampuh menghilangkan noda pada pakaian kita. Justru jika kita menggunakan deterjen secara berlebih akan membuat busa yang dihasilkan pada deterjen menjadi sulit hilang saat proses pembilasan. Dan jika terpapar, kulit kita akan menjadi kasar dan panas saat bersentuhan langsung dengan deterjen

Solusi untuk mengatasi penggunaan deterjen yang berlebih dan pencemaran lingkungan dan mencegah tangan menjadi kasar adalah dengan menggunakan deterjen yang berbahan aktif tumbuhan tanpa LABSA. Detergen jenis ini terbuat dari minyak nabati yang didapatkan dari kelapa, kelapa sawit, atau kacang kedelai.

Deterjen yang berbahan dasar tumbuhan menjadi salah satu era baru mencuci pakaian karena sifatnya yang mudah terurai sehingga menjadi ramah lingkungan. Di luar negeri deterjen berbahan tumbuhan sudah lama digunakan.

5. Jangan salah pilih detergen

Saat mencuci pakaian jangan sampai salah pilih deterjen. Karena, rata-rata deterjen konvensional yang beredar di Indonesia mengandung LABSA atau Linear Alkyl Benzene Sulphonic Acid.

LABSA adalah asam lemak organik (zat turunan minyak bumi) yang larut dalam air dan diencerkan untuk mengeluarkan panas. Jika terkena kulit akan terasa panas dan keriput atau pecah-pecah, jika kita tidak berhati-hati, LABSA dapat sangat membahayakan kita.

Sebaiknya kita pakai produk yang lebih natural agar aman untuk kulit tangan. LABSA yang berbahan dasar dari turunan minyak bumi tentu suatu saat nanti akan habis jika digunakan terus menerus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI