Suara.com - Kematian adalah hal yang sangat dekat kaitannya dengan kehidupan masyarakat secara umum. Meski begitu, banyak yang masih menganggap tabu membicarakan soal kematian.
Selain itu masih banyak dari masyarakat kita yang tidak menyadari dampak apa saja yang terjadi pada setiap kematian berlangsung, khususnya bagi orang-orang yang ditinggalkan.
Kondisi ini berdampak pada rendahnya kepedulian atau antisipasi masyarakat dalam mempersiapkan segala hal yang diperlukan pada saat hari kedukaan.
Sehingga di saat "hari itu tiba" justru mereka yang dicintai lah yang akan dibebankan dengan segala keperluan dan biaya pemakamannya.
Baca Juga: Taman Makam Pahlawan Dreded Disiapkan Untuk Letkol Laut (E) Irfan Suri
Di kota-kota besar seperti Jakarta, proses pengurusan pemakaman membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini tentu bakal menambah beban bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Setiap kematian tidak hanya meninggalkan beban kesedihan dan kedukaan semata, tapi juga meninggalkan beban fisik dan materil bagi mereka yang ditinggalkan. Tentunya tidak akan sanggup melihat mereka yang dicintai dan semestinya dilindungi justru terbebani sepeninggal kita," kata Riman Budiman, founder dari Kamboja.
Kamboja sendiri adalah penyedia layanan perencana, penyelenggara dan pendanaan pengurusan pemakaman yang memberikan pelayanan pengurusan dan pengaturan pemakaman lengkap hingga pembiayaannya.
Kamboja didukung oleh sejumlah asuransi jiwa di Indonesia. Juga didukung oleh mitra-mitra profesional di bidang pemakaman seperti Dinas Pemakaman dan Pertamanan DKI Jakarta, Dinas Pemakaman Kota Bandung, San Diego Hill Memorial Park, ratusan mitra catering, dan florist yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dengan biaya kisaran mulai dari Rp 35.000 - Rp 80.000 setiap bulannya, Kamboja berkomitmen dalam membantu anggotanya untuk meraih ketenangan yang tak ternilai yaitu dengan merencanakan segala hal untuk meringankan beban mereka yang dicinta jika "hari itu tiba".
Baca Juga: Mayat Bergelimpangan di India dan Lahan Parkir Jadi Tempat Kremasi