Suara.com - Penggemar Kpop kini tidak hanya menggandrungi musik, visual, atau bakat sang idola. Banyak di antara mereka yang mulai mengikuti hobi idola mereka, misalnya membaca. Hal itu salah satunya dilakukan oleh para penggemar BTS, ARMY.
BTS adalah salah satu grup yang sangat dikenal memiliki ketertarikan di dunia sastra. Selain karena konsep album di setiap era yang terinspirasi dari berbagai judul buku, para anggota BTS sering kedapatan sedang membawa buku atau bahkan membacanya di sela-sela kesibukan.
Tak jarang, judul-judul buku yang mereka pegang menjadi viral di internet. Dalam sekejap, judul-judul buku tersebut menjadi incaran ARMY hingga ludes di toko buku luring dan daring.
Di antara anggota BTS yang lain, RM dikenal paling rajin membaca. Ia kerap tertangkap kamera sedang membaca saat menunggu broadcast atau konser. Ia pun sering merekomendasikan buku-buku bacaannya kepada penggemar.
Baca Juga: Kesawan City Walk, Langkah Bobby Bangkitkan Nilai Sejarah dan Budaya Medan
Dikutip dari wawancara BTS dengan Naver pada Januari 2018 lalu, RM pernah menyebutkan karya debut penulis Jepang ternama, Yoshimoto Banana, yang berjudul Kitchen.
"Saat saya memiliki waktu senggang di rumah, saya membaca Kitchen karya Yoshimoto Banana," kata leader BTS tersebut ketika ditanya soal buku yang sedang dibaca.
Selain RM, Suga juga mengaku sedang membaca karya lain Yoshimoto Banana dalam wawancara serupa.
Kitchen merupakan karya debut Banana Yoshimoto. Ini adalah novela berisi tiga cerita ("Kitchen 1", "Kitchen 2", dan "Moonlight Shadow") dengan para tokoh yang menghadapi duka secara berbeda. Ketika pertama kali terbit di Jepang tahun 1988, Kitchen menarik minat pembaca Jepang hingga menciptakan fenomena yang disebut Bananamania.
Pada kata penutup Kitchen edisi Jepang sampul baru, Yoshimoto Banana menuliskan komentar seorang kawannya bahwa Kitchen memberikan keberanian kepada para pembaca untuk menunjukkan sifatnya dan memerdekakan emosi tersembunyinya. Itulah yang akhirnya membuat buku ini mengundang banyak simpati dari para pembaca.
Baca Juga: BTS Sapu Bersih Chart iTunes Seluruh Dunia & Oricon dengan Lagu 'Film Out'
Kitchen bukan lagi tentang kehidupan sosial masyarakat Jepang yang digambarkan lewat tokoh-tokohnya, melainkan tentang kita, masyarakat Indonesia, yang selama ini memilih menahan mengekspresikan perasaan. Memilih menyimpan rapat-rapat pergulatan emosional ketika berhadapan dengan kehilangan, kepedihan, dan perasaan sepi karena khawatir dianggap rapuh.
Kitchen mengantarkan Yoshimoto Banana meraih penghargaan Kaien Newcomer Writers Prize dan Izumi Kyoka Literary Prize. Yoshimoto Banana juga menerima penghargaan Best Newcomer Artists yang direkomendasikan oleh Kementerian Pendidikan Jepang.
"Kitchen 1" dan "Kitchen 2" berkisah tentang Mikage yang ditawari tempat tinggal oleh Yuichi dan ibu transgendernya, Eriko, saat menghadapi kematian neneknya. Guna mengalihkan dirinya dari kesedihan, Mikage mulai memasak untuk Yuichi dan Eriko. Ia juga senang menghabiskan waktu, bahkan tidur, di dapur keluarga Yuichi. Ia menganggap dapur adalah tempat yang nyaman.
Selain kisah Mikage dan Yuichi, Banana Yoshimoto juga menyelipkan cerita pendek pertamanya yang berjudul "Moonlight Shadow". Sama seperti "Kitchen 1" dan "Kitchen 2", "Moonlight Shadow" menceritakan duka mendalam yang dialami tokoh utamanya karena ditinggal sang kekasih untuk selamanya.
Antusias penggemar BTS terhadap novela Kitchen, juga pentingnya buku ini untuk pembaca di Indonesia telah mendorong Penerbit Haru untuk menerbitkan karya klasik-kontemporer yang sangat populer di Jepang itu. Novela ini dijadwalkan akan terbit April ini.