Suara.com - Meski berada di lokasi beriklim agraris, Desa Bojongsari Tasikmalaya menjadi salah satu lokasi yang mengalami kesulitan air bersih. Kondisi ini dialami warga bertahun-tahun.
Bahkan bukan menjadi rahasia bila warga Desa Bojongsari kerap harus menunggu dan antre berjam-jam untuk sekadar berkegiatan MCK.
"Masyarakat di sini harus datang ke MCK umum untuk kegiatan MCK. Selain daripada harus antre berjam-jam untuk mendapatkan air, masalah lainnya adalah aurat wanita muslim yang harus dijaga. Padahal ini adalah kegiatan MCK di tempat umum,: kata Ajengan Aan Hidayat, yang merupakan tokoh masyarakat setempat, seperti dalam rilis yang diterima Suara.com.
Bahkan, murid-murid SDN Munjul di desa Bojongsari harus membawa sebotol air bersih setiap hari sebagai syarat datang ke sekolah. Air tersebut kemudian dimasukkan ke dalam toren SD yang nantinya digunakan oleh murid-murid untuk kegiatan MCK di sekolah.
Baca Juga: Kisah Masyarakat Sempat Sulit Akses Air Bersih, Terpaksa Ambil dari Sawah
Namun kesulitan itu sudah tak lagi dirasakan warga Desa Bojongsari sejak adanya Wakaf Sarana Air Bersih yang digalang oleh Badan Wakaf Alquran (BWA). BWA mengajak para wakif untuk mewujudkan wakaf sarana air bersih untuk Desa Bojongsari.
Pada 2 April 2021, BWA meresmikan wakaf sarana air bersih di Desa Bojongsari, Tasikmalaya. Peresmian ini dihadiri oleh pejabat setempat dan para tokoh masyarakat. Peresmian ini dilaksanakan dengan menjaga penuh protokol kesehatan covid 19.
"Alhamdulillah banyak perubahan sosial di masyarakat, yang tadinya kegiatan MCK di sarana umum, saat ini sudah di rumah masing masing, pun anak anak SD lebih mudah mendapatkan air sehingga pola hidup bersih dan sehat dapat diterapkan dengan baik, semoga anak anak menjadi lebih sehat dan pintar," ujar Aip Ibrahim, kepala sekolah SDN Munjul.
Wakaf Sarana Air Bersih di Desa Bojongsari Tasimalaya merupakan wakaf yang ke-36 yang ditelah diwujudkan BWA bersama para wakif dan masyarakat. Wakaf ini mengalirkan air bersih ke 120 KK, 4 mushola, 1 SDN, 1 Madrasah Ibtidaiyah.
"Semoga dengan bertambahnya jumlah wakaf sarana air bersih yang diwujudkan juga menambah jam terbang dan skill tim BWA dalam mengentaskan permasalahan air bersih di Indonesia. BWA akan terus mensyiarkan permasalahan umat ke para wakif agar dapat diselesaikan melalui wakaf, karena wakaf merupakan tanggung jawab sosial umat kepada masyarakat yang membutuhkan," tutur CEO BWA Heru Binawan.
Baca Juga: Ajinomoto Indonesia Olah Limbah Cair Jadi Air Bersih