Suara.com - Aktivitas menunggu dokter dan menunggu obat di klinik atau rumah sakit di Indonesia ternyata dapat memakan waktu yang cukup lama. Hal tersebut diungkapkan CEO Lifepack & Jovee, Natali Ardianto.
Kata Natali, merujuk Permenkes Nomor 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit ditetapkan bahwa, waktu tunggu obat maksimal 15 menit untuk obat non racikan dan 30 untuk obat racikan, tanpa melihat jumlah item obat.
Namun ternyata, kendala di lapangan masih kurang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Misal, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan RSUD Blambangan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timjur pada 2014 lalu mengenai faktor penyebab waktu tunggu pelayanan instalasi farmasi, waktu tunggu rerata obat non racikan adalah 70,81 menit, dan obat racikan 139,85 menit.
"Dari data tersebut, percepatan layanan yang dilakukan apotek online seperti Lifepack sangat membantu pasien dalam hal ini nasabah asuransi kesehatan untuk menghemat waktu mendapatkan obat," katanya melalui siaran pers yang diterima Suara.com, Selasa (30/3/2021).
Baca Juga: Bongkar Kasus Aborsi di Padang, Polisi Endus Keterlibatan Tenaga Medis
Karena alasan tersebut, Lifepack mencoba bertransformasi memberikan solusi berupa kemudahan dalam membeli obat-obatan bagi nasabah asuransi kesehatan. Apalagi saat ini masyarakat masih diwajibkan mematuhi protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Untuk itu, pemanfaatan layanan apotek online seperti Lifepack ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat khususnya nasabah asuransi kesehatan untuk menebus obat tanpa perlu menunggu di rumah sakit atau pergi ke apotek," tambahnya.
"Proses verifikasi hingga obat bisa diantar kepada kurir atau ekspedisi sekitar 8 menit. Selanjutnya, untuk proses pengiriman obat kepada pasien akan menyesuaikan tipe pengirimannya, dimulai dari regular hingga instant. Standar ini kami terapkan tentunya agar pasien dapat langsung menerima dan mengonsumsi obat tersebut."
Saat ini layanan apotek online Lifepack telah bekerja sama dengan salah satu partner asuransi kesehatan di Indonesia yaitu Generali Indonesia. Kolaborasi tersebut bertujuan untuk memberikan kemudahan nasabah asuransi dalam memperoleh obat secara tepat, cepat, dan aman.
"Kami bekerja sama dengan partner asuransi kesehatan terbaik di Indonesia serta kami juga membuka peluang untuk bekerja sama dengan partner lain seluas-luasnya. Karena kami ingin inovasi serta layanan yang Lifepack miliki ini dalam peresepan dan pembelian obat dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat khususnya nasabah asuransi di Indonesia," tutup Natali.
Baca Juga: Bongkar Kasus Aborsi Jaringan Apotek di Padang, Polisi Tetapkan 6 Tersangka