Hadir Secara Hybrid, MUFFEST 2021 Dorong Geliat Industri Fesyen Muslim

Jum'at, 19 Maret 2021 | 11:29 WIB
Hadir Secara Hybrid, MUFFEST 2021 Dorong Geliat Industri Fesyen Muslim
MUFFEST 2021. (Dok. MUFFEST)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesian Fashion Chamber (IFC) bersama Dyandra Promosindo selaku Professional Exhibition Organizer (PEO) kembali menghadirkan perhelatan MUFFEST tahun ini untuk turut membantu pemulihan ekonomi nasional melalui sektor fesyen muslim.

Mengusung tema “Recovery for Fashion Industry”, MUFFEST 2021 diharapkan dapat menciptakan suatu gerakan yang kuat dalam membangkitkan semangat positif dan optimisme bagi seluruh ekosistem industri fesyen muslim dari situasi pandemi yang masih melanda.

Gelaran ini berangkat dari kondisi industri fesyen muslim yang ikut terdampak terpaan pandemi Covid-19. Secara global, State of Gobal Islamic Economy Report 2020/2021 menunjukkan, tahun lalu nilai belanja produk pakaian muslim ikut terdampak dan turun 2,9% menjadi $268 milyar atau senilai Rp3,9 triliun.

Namun angka ini diprediksi pulih di 2021 dan terus tumbuh hingga 2024. Sektor fesyen muslim di tanah air yang terdampak pandemi turut mempengaruhi ekonomi nasional.

Sebagai event dan movement fesyen muslim yang berkelanjutan, MUFFEST ditargetkan menjadi tolak ukur perkembangan fesyen muslim di tanah air dan mengantarkan Indonesia sebagai pusat inspirasi dan belanja fesyen musim dunia.

MUFFEST 2021. (Dok. MUFFEST)
Muslim Fashion Festival 2021. (Dok. MUFFEST)

National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma mengatakan pandemi menuntut para pelaku usaha fesyen muslim untuk dinamis beradaptasi dengan perubahan untuk tetap bertahan di masa krisis. MUFFEST 2021 hadir sebagai platform yang dapat membantu pelaku industri fesyen muslim untuk mulai memulihkan bisnis secara estafet.

"Kami mengupayakan MUFFEST tetap terselenggara untuk membantu pelaku fesyen muslim. Bukan berarti mengabaikan pandemi yang belum berakhir, dan kita respek terhadap peraturan Pemerintah, namun kita harus bisa survive, berusaha, bergerak, untuk menjalankan roda ekosistem fesyen nasional,” ujar Ali.

Presiden Direktur Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh mengatakan MUFFEST 2021 untuk pertama kalinya diselenggarakan secara hybrid di lima kota besar, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bekasi, dan Bandung sebagai solusi di tengah pandemi dengan turut membantu keberlangsungan pelaku bisnis fesyen di Indonesia, mulai dari desainer hingga UMKM.

”Untuk pertama kalinya, MUFFEST akan menyuguhkan konsep pameran hybrid yang berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya. Inovasi ini sangat mengedepankan teknologi digital serta dapat memudahkan proses bisnis saat ini. Kami berupaya untuk mendukung pelaku usaha lokal dan desainer dalam negeri dalam mempromosikan produknya secara nasional, melalui penyelenggaraan MUFFEST yang hadir di berbagai kota besar,” tutur Hendra.

Baca Juga: MUFFEST 2021, Ajang Pembuktian Indonesia Jadi Kiblat Fesyen Muslim Dunia

MUFFEST tidak hanya memberi kesempatan pelaku kreatif untuk mempresentasikan karyanya dan mengembangkan sisi bisnis dengan konsep branding, promosi, dan penjualan, namun juga mengajak pelaku dan konsumen untuk lebih mempunyai tanggung jawab melalui konsep sustainable serta menggaungkan kembali gerakan cinta produk Indonesia. Sejalan dengan Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia yang dicanangkan oleh Pemerintah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI