Dokter Estetika yang Pandai Menyanyi, Yuk Kenalan dengan DRYD

Kamis, 18 Maret 2021 | 14:44 WIB
Dokter Estetika yang Pandai Menyanyi, Yuk Kenalan dengan DRYD
Klinik DRYD. (Dok. DRYD)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak banyak dokter di Indonesia yang punya kemampuan musikalitas di samping keahlian di dunia medis. Nah, salah satunya DRYD. Dokter yang satu ini, punya kemampuan musikal di samping keahliannya dalam dunia medis. Penasaran siapa itu DRYD? Simak profilnya berikut ini.

DRYD merupakan sapaan akrab untuk Dr. Yusri Dinuth. Ia merupakan seorang dokter kulit sekaligus menggeluti dunia tarik suara.

Ketika ditanya apakah dirinya seorang dokter atau seorang penyanyi, pria yang lahir pada 5 April ini dengan tegas menyatakan ada definisi khusus yang ia berikan kepada dirinya terkait dengan profesi yang ia jalani.

“Saya adalah seorang dokter yang bisa menyanyi, bukan seorang penyanyi yang kebetulan juga seorang dokter,” ujar Dokter Yusri.

Baca Juga: Sering Pakai Sheet Mask, Waspadai 4 Masalah Kulit Ini

Dokter Yusri dikenal sebagai dokter estetika atau dokter yang menangani masalah kesehatan visual kulit pasiennya. Jadi, bagi yang punya keluhan masalah kulit atau mau konsultasi soal apa pun perkara kulit, bisa menyambangi dokter Yusri.

Klinik DRYD. (Dok. DRYD)
Klinik DRYD. (Dok. DRYD)

Lebih jauh, DRYD mengaku lebih menyukai menyebut dirinya sebagai seorang artist atau seniman daripada musisi.

Persentuhannya dengan dunia tarik suara membantu membentuk pribadi yang lebih lembut dan sensitif, aset yang ia andalkan dalam merancang program treatment untuk semua pasiennya.

Ia menyadari bahwa dengan menggabungkan kelembutan dunia seni dengan metode-metode dunia kedokteran yang bersifat precise dan exact, dokter Yusri bisa mendesain sebuah pola approach yang mengetengahkan empati dan simpati.

Kemampuan empati dan simpati adalah dua faktor mendasar yang wajib ada jika seseorang ingin menjadi pendengar yang baik dan solutif dan inilah yang menjadi landasan bagi apa yang kemudian disebut dengan metode DRYD, yaitu metode menjadikan pasien sebagai teman, teman hidup dan teman bersenang-senang.

Baca Juga: Punya Masalah Kulit Berjerawat? Hindari 5 Makanan Berikut

Klinik DRYD. (Dok. DRYD)
Klinik DRYD. (Dok. DRYD)

Dengan sikapnya yang hangat untuk menyambut para pasien, dokter Yusri berupaya memberikan treatment khusus yang membuat para pasien yang berkunjung ke kliniknya betah berlama-lama.

DRYD memilih untuk merangkul pasien-pasiennya dan menjadikan mereka bagian dari keluarganya, menjadi teman-teman dekatnya. Bahkan,ia punya sapaan khusus bagi para pasien yakni Teman DRYD agar memunculkan kesan hangat layaknya orang terdekat.

Berbicara tentang dunianya yang beririsan dengan seni, DRYD mengakui bahwa musik memegang peranan penting dalam mempersiapkan diri sebelum melayani keluhan. Tak jarang dirinya memperbincangkan perihal musik dengan pasien.

Ia juga kerap memberikan suggestion playlist kesukaannya pada minggu-minggu terkait kepada Teman DRYD, tentunya sambil tetap memperhatikan latar belakang genre favorit mereka. Artinya, tidak akan memaksa siapapun untuk menikmati apa yang sedang dirinya enjoy dengarkan jika lawan bicaranya bukan pribadi yang menyukai genre favoritnya.

Terkait masalah mempersiapkan diri untuk setiap sesi praktek hariannya, DRYD dengan jujur mengutarakan bahwa dirinya tidak memiliki ritual khusus yang neko-neko. Tapi selain musik, ada satu aktivitas yang tidak pernah luput ia lakukan setiap sebelum membuka praktek: breathing atau teknik pernapasan.

Kedekatan DRYD dengan pasien. (Dok. DRYD)
Kedekatan DRYD dengan pasien. (Dok. DRYD)

Terdengar sederhana, tetapi aktivitas satu ini diakuinya efektif dalam mengondisikan mental sebelum menghadapi setiap cerita pasien. Dengan penataan mental yang tepat, DRYD siap mendengarkan semua keluh kesah dan cerita yang datang padanya.

Di klinik DRYD, dokter Yusri memilih melakukan pendekatan dengan metode hubungan komunikasi dua arah yang tidak dingin dan tidak mengalienasi. Seorang dokter, menurutnya, harus menjadi pendengar baik untuk semua pasiennya, bukan menjadi individu yang didengarkan.

"Toh, pasien mendatangi seorang dokter dengan setumpuk isu dan persoalan yang harus diselesaikan. Jika seorang dokter cenderung mendikte, menyetirnya sesuai dengan prinsip pribadi tanpa menelaah dan mencoba memecahkan permasalahan dari akarnya, yang terjadi justru kebalikannya: Masalah kesehatan tidak terselesaikan dengan baik," bebernya.

Kenyamanan adalah satu kata kunci yang mendasari metode pendekatan yang diterapkan DRYD. Karenanya, pasien harus dibuat senyaman mungkin ketika berkonsultasi.

"Dokternya sendiri juga sebaiknya senyaman mungkin dalam menganalisa kondisi yang dihadirkan. Dalam hal menganalisa kondisi nyata atau kasus yang dihadapi, setiap persoalan kesehatan kulit yang dibawa oleh pasien ke klinik pasti memiliki satu akar pencetus yang jika tidak ditangani terlebih dahulu tidak akan membuahkan hasil maksimal," sambungnya.

Jadi apa yang dilakukan oleh DRYD? Ia mengajak pasien berbicara panjang lebar tentang permasalahan kecantikan, baik itu wajah maupun tubuh yang dihadapinya. DRYD mengambil peran sebagai pendengar aktif yang interaktif.

"Jika si A datang dengan keluhan ingin punya kulit putih atau ingin kurus, maka akan mengincar subjek yang mungkin ada di balik keluhan tersebut. Apakah keluhan itu murni karena ketidaknyamanan subjektif? Atau apakah ada rasa kurang percaya diri yang menjadi alasan meminta bantuan? Ini penting karena, yang pertama berarti memang pasien terkait paham apa yang dipermasalahkan olehnya, sementara yang kedua berarti dia memiliki tekanan batin yang cukup serius," beber Yusri.

Jika tekanan ini diabaikan, sambung Yusri, segala macam obat dan treatment tidak akan cukup untuk menuntaskan keluhan. Mudahnya, dengan mengajak si pasien berbincang dengan santai dan nyaman perkara keluhan 'sebenarnya' yang dialami, ia bisa menarget titik-titik yang sekiranya penting untuk ditangani terlebih dahulu sebelum beranjak mengulik persoalan tersebut dari sisi medis.

Pola obrolannya pun alami karena seperti yang sudah diungkapkan tadi, DRYD mengaku merangkul semua pasiennya sebagai teman. Jadi momen bincang-bincang yang terbentuk terasa mengalir. Pengondisian ini yang DRYD harapkan bisa membantu dirinya dalam meng-akses kondisi sebelum mengambil tindakan.

Contoh lain untuk pola keakraban DRYD adalah program Wellness Trip, sebuah acara jalan-jalan yang melibatkan pasien.

"Peserta akan diberangkatkan ke luar kota dan diinapkan di satu villa yang sudah ditentukan untuk kemudian ambil bagian dalam rangkaian aktivitas yang berkenaan dengan kesehatan holistik," jelasnya.

Akan tetapi, pada program ini, DRYD tidak ikut terlibat langsung dengan kegiatan luar kota tersebut melainkan berperan sebagai konsultan saja. Di program lain, Short Escape, DRYD berada di tengah-tengah peserta dan terlibat dalam serangkain kegiatan sepanjang hari yang diadakan di dalam kota.

Semua kegiatan outdoor, kegiatan ini diselenggarakan tentunya sambil tetap mempertimbangkan protokol kesehatan sehubungan dengan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.

Berdasarkan metode pendekatan seperti ini, Klinik DRYD tidak hanya sebagai aesthetic clinic namun juga sebagai wellness clinic. Keindahan visual kulit itu merupakan bonus; target besarnya adalah membantu pasien dalam menemukan ketenangan diri dan berujung kepada perasaan bahagia.

Saat ini DRYD sedang menjalani program Fellowship in Anti-aging Metabolic Medicine di Amerika Serikat. Program inilah yang kemudian mengubah konsep pendekatan terhadap kasus tertentu yang dijalankan menjadi lebih holistik dan komprehensif, karena kali ini pola observasi DRYD tidak semata-mata dititikberatkan kepada kondisi medis kulit pasien, melainkan juga dilihat dari perspektif gizi dan nutrisi.

Dengan bekal ilmu dari program ini, DRYD bisa meneliti keluhan sampai ke bagian pola makannya, apa saja yang dikonsumsi, ketepatan jenis nutrisi, dan aspek-aspek lain yang mempengaruhi kondisi kulit seseorang secara khusus dan kondisi kesehatannya terkait secara umum. Ini juga yang menjadi dasar bagi DRYD untuk menerima konsultasi program diet bagi individu-individu yang kiranya memerlukan bimbingan terkait mengalahkan berat badan.

Guna memaksimalkan kenyamanan pasien, DRYD membuat program Sunday Chit-chat via aplikasi Zoom. Acara mengobrol ini membahas berbagai topik hot terutama soal diet, tips dan trik diet yang benar, konsultasi persoalan kesehatan kulit, dan lain-lain.

Tak sampai di sini, DRYD rupanya tengah mempersiapkan kejutan untuk para pasien di kliniknya. Tapi, kejutan itu hingga kini masih dirahasiakan."Tunggu saja tanggal mainnya", katanya.

Sementara soal musik, DRYD mengaku tengah menggodok sebuah proyek musik berupa single yang rencananya rilis tak lama lagi.

Penasaran dengan apa yang DRYD persiapkan untuk Teman semua? Kita tunggu saja ya, sambil terus mengikuti update dari DRYD melalui akun media sosial-nya. Yuk, kepoin akun sosial medianya (Instagram: @dryusridinuth; @klinikdryd).

REKOMENDASI

TERKINI