Suara.com - PT Epson Indonesia melakukan pelepasan anak penyu atau tukik di wilayah Pantai Tapak Padri Bengkulu. Pelepasan 600 ekor tukik itu, diawal dengan melepas tiga ekor penyu dewasa, jenis penyu hijau dan penyu sisik.
Head Of Finance And Corporate Service PT Epson Indonesia, M Husni Nurdin mengatakan, pelepasan anak penyu itu dalam rangka program Corporate Social Responsibility (CSR), yang selaras dengan program Sustainable Development Goals (SDG’s) yang ditetapkan oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), soal pelestarian lingkungan.
"Tahun ini cukup istimewa, di tengah cobaan pendemi Covid-19, Epson tetap terus berupaya bekerja dan berusaha, untuk melakukan kegiatan CSR. Salah satunya dengan pelepasan tukik di Bengkulu," terang Husni kepada BE, usai melakukan pelepasan penyu di Pantai Tapak Padri Bengkulu, Kamis (11/2).
Dijelaskannya, selama lebih dari 18 tahun, PT Epson Indonesia telah menjalankan program CSR. Jika selama ini, CSR dipusatkan pada pengentasan kemiskinan, kali ini Epson memfokuskan pada pelestarian lingkungan.
Baca Juga: Astra Corporate Affair Awards Apresiasi Konservasi Penyu Daihatsu
"Kita berusaha kera, untuk mendukung kehidupan berkelanjutan," tambahnya.
Selama ini, dikatakan Husni, Epson dalam program CSR, selalu mengarah ke pengetasan kemiskinan. Seperti membantu panti asuhan, sekolah-sekolah, dan bantuan sosial lainnya.
Dipilihnya anak penyu yang dilepas, menurut Husni, kondisi saat ini ekosistem penyu itu sudah mulai mengkwatirkan.
Padahal Indonesia sendiri, dikelilingi oleh luasnya lautan. Untuk itu, ekosistem penyu itu harus tetap dijaga, dengan melakukan pelepasan kembali anak penyu dilautan.
"Indonesia merupakan negara spesies paling banyak penyu. Dari 7 jenis penyu di dunia, ada 6 jenis penyu di Indonesia dan di Bengkulu, ada 4 jenis penyu. Ekosistem penyu ini harus dijaga. Jangan sampai, anak cucu kita nanti, hanya bisa melihat gambar penyu saja," tuturnya.
Baca Juga: Seratusan Penyu Dilepas ke Alam Bebas di Pantai Binasi Tapanuli Tengah
Sementara itu, Perwakilan Lembaga Lestari Alam Laut untuk Negeri (Latun) Bengkulu, Raehmat Effendi menyambut baik upaya yang dilakukan PT Epson Indonesia.
"Harapan kami Epson tidak berhenti sampai disini, terus mendukung kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan dan konservasi," terang Raehmat.
Saat ini, kondisi penyu di Provinsi Bengkulu, khususnya di Kota Bengkulu sangat mengkwatirkan. Hal itu disebabkan, dua lokasi habitat penyu sudah mulai hilang.
Dua lokasi itu ada di Teluk Sepang dan Pulau Tikus. Seperti di Pulau Tikus sendiri, lokasi pulau juga sudah tergerus akibat abrasi. Dari awalnya lebih dari 25 hektar, saat ini hanya sekitar 0,8 hektar saja.