Suara.com - Badan Wakaf Alquran (BWA) memiliki program Wakaf Sarana Air Bersih. Program ini menyasar masyarakat pesisir dan pengunungan yang kesulitan memperoleh fasilitas air bersih.
Kali ini, yang mendapat bantuan dari Program Wakaf Sarana Air Bersih adalah warga Kampung Gobah, Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Warga Kampung Gobah harus menunggu selama dua tahun untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Serah terima aset wakaf berlangsung Kamis (4/3/2021) dilakukan oleh CFO BWA, Ichsan Salam kepada Yan Sofyan sebagai wakil dari Nazhir Wakaf Indonesia.
Sementara para saksi diwakili oleh para tokoh masyarakat dan penggiat kesejahteraan sosial setempat. Mereka adalah Dadang Irawan (partner lapang BWA), Ira Pelitawati (Samudera Indonesia Peduli/SIP) dan Ilham Catur dari Senabung (Komunitas Sedekah Nasi Bungkus).
Baca Juga: Krisis Air Pascagempa Sulbar, Begini Kondisi Warga di Perbukitan Majene
"Agak berbeda dengan wakaf sarana air bersih sebelumnya, wakaf di Muara Gembong ini adalah wakaf produktif. 100 persen keuntungan yang didapat dari penjualan air siap minum ini akan diserahkan untuk pendidikan anak anak Muara Gembong," kata Ichsan Salam.
"Sehingga kemanfaatannya bukan saja masyarakat lebih mudah mendapatkan air bersih untuk minum, namun Insya Allah aktivitas ini dapat membiayai pendidikan anak anak disekitar Muara Gembong," kata Ichsan menambahkan.
Wakaf di Muara Gembong ini berupa aset dermaga kapal, bangunan 12x4 untuk depo, satu set mesin desalinasi beserta perlengkapannya dan pompa submersible kedalaman 90 meter. Dengan kelengkapan ini depo sudah bisa beroperasi sebagai wakaf produktif yang diberi nama B WAter.
Program Wakaf Sarana Air Bersih sangat membantu warga Kampung Gobah. Karena selama ini, air di Kampung Gobah adalah air payau. Sementara untuk mendapatkan air payau ini harus dibor dengan kedalaman 80-130 m. Aia payau ini pun hanya dapat digunakan untuk mencuci, mandi dan ibadah, tidak sebagai air konsumsi.
"Untuk air konsumsi masyarakat mengandalkan air mineral isi ulang yang dijual kisaran Rp 8.000. Alhamdulillah dengan adanya wakaf air bersih ini, masyarakat tidak harus jauh untuk membeli air. Untuk mencapai kampung Gobah harus menggunakan perahu, karena beratnya medan perjalanan darat yang ekstrem," ujar Dadang Irawan.
"Insya Allah, ada 110 kepala keluarga yang tinggal di sekitar lokasi wakaf, mereka akan lebih mudah mendapatkan air bersih. Mohon doa dan bimbingannya agar kami amanah dalam mengemban wakaf ini," imbuh Dadang menambahkan.
Baca Juga: Terisolir Akibat Gempa Sulbar, Warga di Perbukitan Majene Alami Krisis Air