DGII Buka Peluang Kerja bagi Anak Bangsa Profesional di Jepang

Jum'at, 22 Januari 2021 | 19:11 WIB
DGII Buka Peluang Kerja bagi Anak Bangsa Profesional di Jepang
DGII dan UIA membuka peluang kerja di Jepang. (Dok : DGII)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kami menghadapi problem dan situasi, dimana generasi baby boomer akan masuk ke dalam penduduk usia tidak produktif di tahun 2025. Populasi ini akan meningkat 17,8 persen dari total populasi di Jepang. Sedangkan angkatan kerja produktif di Jepang akan mengalami penurunan, sehingga kebutuhan akan tenaga kerja di sektor keperawatan akan terus meningkat," jelas Shinji.

Pembicara terakhir, Yoichiro Higashi (GM Business Development Group The Nishiniphon Shimbun, Co.Ltd), menjelaskan The Nishinippon Newspaper adalah surat kabar yang telah berdiri sejak 1876. NNP ini adalah anggota dari Actis Group Foreign Employment Center (AGFEC) salah satu asosiasi ketenagakerjaan asing di Jepang yang terbesar di Kyushyu, imbuhnya.

Yoichiro melanjutkan, AGFEC bertujuan untuk menawarkan lowongan pekerjaan yang tepat bagi pekerja asing di perusahaan-perusahaan yang berada di kota Kyushyu.

The NNP juga bekerja sama dengan Liana Segrus, Co.Ltd (Registered Support Organization), yang menawarkan lowongan pekerjaan di Jepang, tetapi juga mendukung para pekerja asing untuk hidup di Jepang.

Komisaris DGII lainnya, Prof. Ace Suryadi, M.Sc, Ph.D, yang juga Dewan Pakar dan Ketua Pusat Kajian Kebijakan Pendidikan Nasional PGRI mengatakan pada kesempatan lain mengatakan, dalam 10 tahun ke depan, Jepang membutuhkan sekitar 8-10 juta pekerja terdidik Indonesia untuk bekerja di berbagai jenis dan sektor industri.

Dengan program Goes to Japan, Indonesia memerlukan investasi Rp 15 triliun untuk membentuk 1 juta lulusan SMK-Sarjana yang siap kerja di Jepang.

Sebagai tuan rumah pada web seminar internasional kali ini, Komisaris Utama Duta Global Insan Indonesia, Prof. DR. H. Dailami Firdaus yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Perguruan Tinggi As-Syafi’iyah. Hadir 3 narasumber dari Jepang, yaitu Kazuya Yamanouchi (President Liana Segrus, Co.Ltd), Shinji Kurata (HR Department Advisor, Hitowa Holding Co.Ltd), dan Yoichiro Higashi (GM Business Development Group The Nishiniphon Shimbun, Co.Ltd).

Selain itu, Prof. Dr. Ir. Marsudi Wahyu Kisworo, IPU (Komisaris Independen PT Telkom Indonesia, TBK) beliau juga adalah Ketua Umum Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia. Hadir juga sebagai translator Indonesia - Jepang, Dr. Dedi Sutedi, MA, M,Ed. (Ketua Forum Dosen Pendidikan Bahasa Jepang Indonesia), yang juga sebagai Direktur Pendidikan dan Pelatihan di DGII. Webinar tersebut dihadiri oleh lebih 500 peserta dari berbagai daerah.

Baca Juga: Pengertian Bonus Demografi, Manfaat, hingga Dampaknya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI