Suara.com - Jelang KTT Perubahan Iklim COP26 Duta Besar Inggris Owen Jenkins, bersama dengan Kuasa Usaha Kedutaan Besar Italia, bertemu dengan NU dan Muhammadiyah secara terpisah untuk membahas kerjasama. Pertemuan itu dilakukan minggu ini.
Duta Besar Owen Jenkins mendorong kedua organisasi tersebut untuk menerima undangan dari Sri Paus untuk bergabung dalam pertemuan puncak para pemimpin agama dunia pada 4 Oktober 2021 di Roma.
Sri Paus akan menyelenggarakan pertemuan dengan para pemimpin agama di dunia untuk membahas tugas dan peran penting agama dalam perang melawan Perubahan Iklim. Acara Pemimpin Iman tersebut diselenggarakan oleh Tahta Suci Vatikan (Holy See) , Kedutaan Besar Inggris untuk Tahta Suci Vatikan dan Kedutaan Besar Italia untuk Tahta Suci Vatikan.
Sri Paus mengatakan bahwa para pemimpin agama perlu menjadi "penyebar harapan" tentang Perubahan Iklim, dan memberikan contoh kepada orang lain: "Mari kita bersaksi kepada komunitas agama serta masyarakat kita, di mana kita hidup: Persatuan, solidaritas dan persaudaraan, untuk memperbaiki 'rumah bersama' kita ... karena kita semua adalah sebuah keluarga besar”.
Baca Juga: Berduka, Ustaz Yusuf Mansur Menangis Kiai NU Najib Abdul Qodir Meninggal
“Dua pertemuan di minggu yang sama - dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah - sangat penting bagi saya. Peran kedua organisasi ini akan berdampak sangat signifikan jika mereka dengan sepenuh hati menyuarakan dukungan dalam perang melawan perubahan iklim,"kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins dalam keterangan pers yang diterima Suara.com.
Ia melanjutkan bahwa semua agama besar di dunia mencatat kewajiban moral umat manusia untuk melindungi ciptaan Tuhan, yakni keindahan alam yang sering dianfaatkan manusia. Ia melanjutkan bahwa untuk mengatasi perubahan iklim membutuhkan upaya global seluruh masyarakat - dan organisasi keagamaan memiliki peran yang sangat penting dalam isu ini.
"Saya ingin sekali melihat NU dan Muhammadiyah berpartisipasi dalam KTT ini di Roma pada 4 Oktober dan pada COP26 pada 1-12 November di Glasgow. Saya sangat senang karena kedua organisasi tersebut telah menyatakan antusiasme mereka," ujar Owen.
Owen mengatakan, bahwa kedua organisasi ini sudah memiliki kegiatan-kegiatan yang sangat bagus untuk membantu pelestarian lingkungan.
"Saya akan senang jika mereka terlibat dan berdiskusi dengan para anggotanya tentang langkah ke depan menuju kontribusi 'Nol Bersih' untuk Perubahan Iklim, dan mendorong lebih banyak orang Indonesia untuk mengambil tindakan dalam melindungi planet kita," kata dia.
Baca Juga: Peringatan! Hutan Amazon Akan Hilang pada 2064
"Kami juga membahas pentingnya menangani ekstremisme, meningkatkan toleransi dan manfaat dari sebuah hubungan antaragama yang kuat."