Kini Hadir PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 14 Desember 2020 | 20:12 WIB
Kini Hadir PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund
Prudential Indonesia meluncurkan dana investasi (fund) PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund. pada Jumat (11/12/2020).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Prudential Indonesia baru-baru ini meluncurkan dana investasi (fund) PRULink Syariah Rupiah Multi
Asset Fund.

Inovasi terbaru dan pertama di industri ini merupakan dana investasi campuran berbasis syariah dengan mata uang rupiah yang memberikan akses kepada nasabah terhadap investasi yang lebih stabil dengan diversifikasi aset-aset syariah dalam negeri (sukuk) dan luar negeri (saham) untuk imbal hasil yang lebih optimal dalam berbagai kondisi ekonomi.

PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund tersedia pada PRULink Syariah Generasi Baru (PSGB), produk asuransi jiwa unit link unggulan Prudential Indonesia.

Selain menjawab kebutuhan nasabah, produk terbarunya itu diluncurkan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah yang memiliki potensi sangat besar.

Baca Juga: Takaful Keluarga Luncurkan Tiga Fund Unit Link Syariah

“Pandemi telah membuat 83 persen masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya mengelola keuangan dan semakin berhati-hati dalam melakukan pengeluaran untuk mempersiapkan dana bagi masa depa mereka," jelas Nini Sumohandoyo, Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia, dalam siaran persnya.

Mengelola keuangan dengan baik, lanjut dia, sangat penting untuk memperkuat ketahanan keuangan keluarga, khususnya dalam bersiap menghadapi situasi tidak terduga, sehingga membantu masyarakat mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan mereka.

Menurut laporan Islamic Finance Development Indicator (IFDI) 2020 yang dikeluarkan Islamic Corporation for the Development of the Private Sector (ICD) dan Refinitiv, untuk pertama kalinya sejak laporan ini dikeluarkan di 2012, Indonesia menduduki peringkat kedua dari 131 negara yang dievaluasi oleh kedua lembaga tersebut berdasarkan 10 indikator utama, termasuk Pengetahuan, Tata Kelola, CSR, dan Kesadaran.

Tahun lalu, Indonesia menempati urutan keempat setelah Malaysia, Bahrain, dan Uni Emirat Arab.

Dian Masyita, Guru Besar Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran mengatakan, selain memiliki potensi besar yang didukung populasi Muslim terbesar di dunia, ekonomi syariah nasional yang bertumpu pada sektor riil juga memiliki daya tahan tinggi, khususnya dalam menghadapi situasi krisis. Hal ini dikarenakan sektor tersebut diperuntukkan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat banyak, dan memiliki multiplier effect yang luas, termasuk menyerap tenaga kerja.

Baca Juga: Badan Usaha Yusuf Mansur Akhirnya Resmi Dapat Izin OJK

Selain itu, ekonomi syariah juga tidak memikirkan keuntungan semata, tapi juga mematuhi prinsip-prinsip syariah, seperti menghindari riba, gharar (ketidakjelasan), maysir (berjudi atau spekulasi) dalam bertransaksi, serta menjunjung tinggi keadilan dan semangat saling membantu satu sama lain.

Namun demikian, masih banyak tantangan yang harus diatasi.  “Khusus untuk sektor keuangan syariah, rendahnya tingkat literasi dan inklusi masyarakat masih menjadi tantangan besar. Khusus bagi pasar modal syariah, masih minimnya jumlah dan variasi produk yang diterbitkan oleh para pelaku industri menjadi salah satu hambatan utama.
Masih banyak tugas bersama yang harus diselesaikan di 2021,” tambah Dian.

Novi Imelda, Chief Investment Officer Prudential Indonesia mengatakan, untuk PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund, strategi investasinya adalah menempatkan dana nasabah pada Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), atau Sukuk, yang aman dan dijamin negara dengan risiko default nol, serta di saham-saham luar negeri yang memenuhi prinsip syariah dan cenderung tangguh, serta diperkirakan akan terus
bertumbuh, seperti teknologi, kesehatan, dan konsumsi.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa produk investasi terbarunya itu sangat sesuai bagi nasabah dengan profil risiko moderat sekaligus memaksimalkan potensi pasar modal syariah.

"Alokasi aset dilakukan sesuai dengan prinsip Syariah, dengan alokasi aset 0-79% pada ekuitas syariah global, 0-79% pada pendapatan tetap syariah, dan 0-20% pada kas, deposito dan atau instrumen pasar uang termasuk reksadana pasar uang syariah," jelasnya.

Tak hanya itu, PRULink Syariah Rupiah Multi Asset Fund pun, sambung Novi, dikelola secara aktif dan dinamis sehingga dapat dipilih dalam berbagai kondisi ekonomi.

Dalam mengelola dana nasabah, Prudential Indonesia bekerja sama dengan Eastspring Investments Indonesia (Eastspring Indonesia), perusahaan Manajer Investasi dengan Total Dana Kelolaan terbesar di Indonesia, dan menerapkan prinsip kehati-hatian secara optimal dalam memilih instrumen investasi yang memiliki fundamental baik dan
pendanaan yang kuat. Keduanya juga punya pengalaman panjang dalam menjaga kepercayaan nasabah, termasuk di tengah berbagai krisis besar, antara lain krisis finansial 2013 dan perang dagang AS-China.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI