Kini DD Farm Banten sudah mampu menutupi biaya operasional regular, memproduksi pakan mencapai 90 ton dan complete feed lebih dari 36 ton, serta produksi pupuk sebanyak 10 ton. DD Farm Banten sudah mampu membuka penawaran investasi baru dengan skema proyeksi profit sebesar Rp1,2 M dalam 14 bulan.
Jika terwujud, capaian itu diharapkan dapat meningkatkan keyakinan bahwa dana ziswaf yang dikelola secara amanah dan profesional dapat dimanfaatkan sebagai modal pemberdayaan mustahik yang produktif dan berkesinambungan.
Penghasilan dari DD Farm Banten saat ini digunakan untuk menghidupi mustahik melalui penghasilan bulanan; yang digulirkan untuk membiayai sekolah gratis bagi kaum dhuafa, yang muridmuridnya berasal dari masyarakat sekitar sentra. Ini merupakan aspek keunggulan yang dimiliki oleh model pemberdayaan konsep Philantropreneurship.
DD Farm Banten menjadi contoh aplikasi program dengan prinsip holistik dan integralistik. DD Farm sebagai sarana pemberdayaan ekonomi juga melakukan program-program layanan kesehatan, pendidikan, nilai-nilai budaya, dan layanan iman dan taqwa. Semua program tersebut dilaksanakan dalam satu kawasan pemberdayaan yang disebut zona Mandaya (Mandiri dan Berdaya).
Kegiatan DD Farm melibatkan kaum perempuan, khususnya ibu, sebagai motor pengggerak utamanya. Bahkan, dalam hal suplai bahan baku pakan ternak, perempuan menjadi pemain utama kelompok masyarakat yang menanam, merawat, dan memanen 10 hektar tanaman jagung. Ini karena DD meyakini bahwa perempuan berdaya lebih menjamin ketahanan ekonomi keluarga dan masyarakat, terutama di kalangan keluarga miskin.
Filantroprenenur ini sekilas mengesankan seperti kegiatan bisnis. Betul, namun ini adalah bisnis sosial, tepatnya bisnis filantropi. Bisnis sosial dibangun semata-mata untuk ikut serta mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan harkat serta martabat kaum dhuafa.
Bisnis sosial lebih mengutamakan benefit (manfaat) dari pada profit dalam bentuk uang. Untung harus diupayakan, tapi itu harus digulirkan dalam bentuk program-program sosial bagi masyarakat pra sejahtera dengan semangat cinta (welas asih) kepada sesama.
Itulah filantropreneur sebagai konsep alternatif dalam pemberdayaan kaum dhuafa. Jiwa kewirausahaan ditanamkan kuat dalam bingkai-bingkai sosial dan kemanusiaan. Singkat kata, filantroprenenur adalah pengelolaan program filantropi dengan jiwa wirausaha dan sebaliknya dalam satu tarikan nafas, kewirausahaan yang dijiwai welas asih (charity) untuk kebaikan sesama. Semoga ini dapat menjadi solusi bagi percepatan pengentasan kemiskinan.
Baca Juga: Cara Kurban Online di Dompet Dhuafa, Mudah dan Praktis