DD Farm Jadi Program Pemberdayaan Kaum Miskin

Jum'at, 11 Desember 2020 | 20:12 WIB
DD Farm Jadi Program Pemberdayaan Kaum Miskin
DD Farm Banten. (Dok : DD)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengelolaan aset ziswaf untuk kepentingan ekonomi produktif masih belum populer. Selain pengetahuan masih terbatas, masyarakat belum memiliki banyak contoh program wakaf dalam skema ekonomi produktif yang berhasil. Masyarakat masih perlu diyakinkan bahwa aset ziswaf dapat dioptimalkan secara produktif bagi upaya meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

Inilah yang sedang diupayakan oleh DD (Dompet Dhuafa) dengan program peternakan berbasis aset wakaf. Program tersebut diberi nama DD Farm dan uji coba pertama dilakukan di Banten di bawah pimpinan Mukhlas P A, pimpinan cabang DD Banten.

DD Farm Banten dilaksanakan di atas lahan wakaf sekitar 7.000 meter persegi di lingkungan Gowok Kepuh, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Curug, Kota Serang. DD Farm menerapkan konsep pembiayaan gabungan antara wakaf dengan zakat di tahap awal, lalu ditumbuhkan dengan investasi ekonomi di tahap selanjutnya. Model pembiayaan ini populer disebut blended finance.

Secara teknis, DD Farm mengubah model pemberdayaan peternak dari model plasma menjadi model sentra. Masyarakat penerima manfaat direkrut dengan kriteria mustahik dan mekanisme akad sebagai pekerja. Selama dua tahun, mustahik tersebut dilatih tentang manajemen kandang, pakan, kesehatan ternak, administrasi peternakan, dan lain sebagainya. 

Pada tahap tersebut, mustahik didampingi dalam bentuk kemitraan dengan membentuk BadanUsaha Desa (Bude). Peternakan plasma ditumbuhkan menjadi community enterprise yang terhubung dengan sentra ternak dalam hal pemasaran. Proses kemitraan ini dikembangkan menjadi jaringan sosial enterprise baru, dan menjadi tahap pengukuhan muzakki baru.

DD Farm sebagai unit bisnis sosial sentra ternak mengembangkan beberapa produk yang menjadi pemasukan (revenue stream) usaha. Produk pertama adalah penggemukan domba/kambing untuk penjualan karkas bagi restoran dan catering, serta setiap tahun untuk mensuplai kebutuhan hewan kurban. 

Kotoran ternak juga menjadi produk penghasil uang bagi DD Farm. Kotoran dikumpulkan dari kandang, kemudian diolah melalui proses penjemuran tanpa bantuan teknologi dan kimia, sehingga menghasilkan pupuk dengan kualitas baik, mengandung 90% kotoran domba/kambing tanpa campuran pasir, sekam, atau material yang lain.

Semua bisnis proses berpola padat karya, melibatkan masyarakat dhuafa sebagai pekerja yang menghasilkan pendapatan rutin bagi mereka, sebagai penopang ketahanan ekonomi keluarga,apalagi di era pandemi Corona dan resesi saat ini.

DD Farm dibiayai dengan dana zakat sebagai modal awal. Ini digunakan antara lain untuk pembersihan lahan (land clearing), pembangunan kandang, penyediaan ternak bakalan, penyiapan pakan tahun pertama, manajemen kesehatan ternak, dan penguatan kompetensi mustahik pengelola.

Baca Juga: Cara Kurban Online di Dompet Dhuafa, Mudah dan Praktis

Modal tersebut ditumbuhkan dengan membentuk unit-unit baru pengahasil pendapatan, seperti penjualan ternak harian dan bulanan, penjualan ternak Kurban, produksi dan penjualan pakan ternak, dan produksi dan penjualan pupuk organik kotoran ternak. Di setiap DD Farm ada sebidang lahan untuk menamam sayur dan beberapa jenis tanaman pakan ternak yang memakai pupuk organik. Ini berfungsi sebagai uji coba, sekaligus percontohan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI