Suara.com - Grup musik pendatang baru, Rupadhatu merilis sebuah mini album bertajuk Mana. Dalam debut karyanya ini, Rupadhatu berangkat dari gagasan tentang eksistensi, kontemplasi diri, dan diskursus soal angan-angan di dunia modern.
Dalam setiap lagu yang disuguhkan, band yang beranggotakan Sacawiruna (vokal, gitar, suling), Moh Hakim (gitar, elektronik instrumen), Zajran (drum), dan Raynaldi Wahyu (perkusi) ini mengeksplorasi berbagai corak bebunyian yang kental dengan ketukan-ketukan perkusif.
Sementara untuk lirik dialektis sederhana naun berbalut nada-nada pentatonik dan atmosferik.
Album Mana menyajikan lima buah lagu. Proses kreatifnya pun dimulai sejak 2014.
Baca Juga: Perdana, Kangen Band Reunian di Panggung Synchronize Festival 2020
Melalui Mana, Rupadhatu banyak meminjam terminologi dari epos nusantara untuk menangkap realita kehidupan modern, fenimena sosial-digital, dualisme duniawi, ode untuk kepunahan, dan hal metafisik.
"Kami mencoba mengejewantahkan energi metafisik dalam proses penjelajahan ide dan kreasi melalui medium musik dengan tema epos-epos terdahulu yang dirasa masih cukup relevan," terang Rupadhatu, seperti dalam rilis yang terima Suara.com.
Dalam lagu andalan, Rupadhatu mendaur ulang karya penyanyir terkenal Chairil Anwar berjudul "Aku". Saat ini, Mana sudah dapat didengar di sejumlah layanan streaming musik digital.