Suara.com - Aplikasi TikTok tampak serius mengembangkan jangkauannya di daerah Asia Pasifik.
Hal ini terbukti dari TikTok yang membentuk Dewan Penasihat Keamanan Asia Pasifik demi memperkuat keamanan dan kenyamanan para penggunanya di kawasan ini.
"Saya senang menyambut anggota pendiri Dewan. Saya juga yakin mereka akan memberikan saran dan nasihat yang konstruktif dan jujur, sebagaimana TikTok terus menguatkan kebijakan kontennya di Asia Pasifik,” ujar TikTok Director of Trust and Safety, Asia Pacific, Arjun Narayan, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/09/2020).
Penasihat eksternal ini terdiri dari para ahli yang berkompeten di bidang hukum dan kebijakan, serta akademisi dari berbagai wilayah.
Baca Juga: Terpeleset saat Bikin Video TikTok, Tiga Sahabat Tewas Tenggelam
Selain di sektor keamanan, mereka bertugas memberikan nasihat mengenai kebijakan moderasi konten.
Dewan Penasihat ini juga menyatukan beragam pendapat dari ahli yang dapat membantu mengembangkan kebijakan praktis.
Bukan hanya untuk menjawab tantangan saat ini, tapi juga merencanakan kebijakan untuk isu-isu yang akan dihadapi industri di masa mendatang.
Tidak hanya itu, tim Dewan ini juga memainkan peran penting dalam mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul di satu wilayah yang dapat mempengaruhi platform dan pengguna TikTok, serta mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah tersebut.
Menariknya dari Indonesia, anak dari Presiden RI ketiga Anita Wahid menjadi perwakilan Indonesia. Anita Wahid mengaku senang dapat bekerja sama dengan anggota dewan lainnya untuk membahas permasalah di industri saat ini, serta memitigasi potensi bahaya ke depannya.
Baca Juga: Viral Anak Kecil Tak Bisa Beli HP Untuk Belajar Online, Ada Tangan Penolong
Adapun, anggota lain Pendiri Dewan Penasihat Keamanan TikTok Asia Pasifik, yaitu Jehan Ara (President of Pakistan Software Houses Association for IT & ITES dan Founder The Nest), Amitabh Kumar (Pendiri Social Media Matters), dan Nguyen Phuong Linh (Executive Director, Management and Sustainable Development Institute).
Selain itu, ada pula Dr. Yuhyun Park (Pendiri DQ Institute), Prof. Akira Sakamoto (Profesor Department of Psychology, Ochanomizu University), dan Prof. Seungwoo Son (Profesor Industrial Security, Chung-Ang University).
"Kami berharap dapat dengan struktur baru ini terus dapat memperluas keanggotaan Dewan ini dengan perwakilan-perwakilan pasar dari berbagai wilayah lainnya," pungkas Narayan.