Di Tengah Keterbatasan, Akseleran Tetap Tumbuh 12,6 Persen

Selasa, 15 September 2020 | 16:43 WIB
Di Tengah Keterbatasan, Akseleran Tetap Tumbuh 12,6 Persen
Ivan Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran. (Dok : Akseleran).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah kondisi pandemi Covid-19, Akseleran terus mempertahankan performanya ke arah pertumbuhan. Pada Januari 2020 hingga awal September 2020, penyaluran pinjaman usaha Akseleran berhasil tumbuh 12,6 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.

Ivan Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran, menjelaskan, per Agustus 2020 penyaluran pinjaman bulanan Akseleran sudah kembali ke level R p80 miliar per bulan. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan perbaikan kualitas pinjaman Akseleran, dimana tingkat kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) mampu ditekan di bawah angka 0,3 persen dari total penyaluran pinjaman usaha, menurun jika dibandingkan realisasi NPL di akhir tahun 2019 sebesar 0,7 persen dari total penyaluran pinjaman.

“Setelah Covid-19 mewabah di Indonesia, di Mei penyaluran pinjaman kami memang sempat menurun hingga 38,7 persen, jika dibandingkan realisasi di Januari 2020. Akan tetapi, sejak Juni mulai naik kembali dan begitupun di Juli hingga sekarang penyaluran pinjaman usaha Akseleran sudah on-track menuju angka Rp 90 miliar per bulan, yang merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah kami beroperasi selama tiga tahun terakhir sebagai perusahaan fintech P2P Lending di Indonesia,” ungkap Ivan, di Jakarta, Selasa (15/9/2020).

Dengan kembali diberlakukannya PSBB di Jakarta, Ivan menyampaikan, momentum pertumbuhan Akseleran yang secara konsisten terus terjadi diharapkan dapat membantu untuk mempertahankan performa perusahaan hingga akhir tahun 2020.

Baca Juga: Kucurkan Modal UMKM di Tengah Pandemi, Pemprov DKI Manfaatkan Dana PEN

Dia menerangkan, Akseleran masih tetap optimistis untuk dapat menyalurkan pinjaman usaha pada tahun ini hingga sebesar Rp 1 triliun, dengan tetap menjaga tingkat NPL di bawah 1% dari total penyaluran pinjaman.

“Kami tetap berkomitmen untuk terus memberikan kualitas layanan terbaik kepada para pengguna Akseleran di seluruh Indonesia baik kepada para lender maupun para borrower. Dari sisi Lender, kami selalu berusaha mempertahankan kualitas pinjaman dengan rasio NPL yang tetap terjaga rendah, penyaluran kredit yang aman, dan selalu memberikan informasi secara transparan maupun update secara berkala terhadap proses penagihan kepada borrower yang statusnya terlambat. Di luar itu, Akseleran juga mencoba memberikan alternatif pengembangan dana bagi para lender contohnya seperti produk reksa dana pasar uang dimana Akseleran bekerjasama dengan tanamduit sebagai Agen Penjual Reksa Dana (APERD) sehingga membuka kesempatan seluas-luasnya agar setiap orang dapat berinvestasi dengan mudah dan murah,” jelas Ivan.

Dari sisi borrower, menurutnya, selain UKM dari berbagai sektor yang saat ini sudah dilayani, maka tahun ini, Akseleran juga telah menyalurkan pinjaman yang terkait dengan penanganan atau penanggulangan dampak Covid-19. Contohnya, sudah ada beberapa UKM penyedia proyek bantuan sosial Covid-19 yang disuport pendanaannya oleh Akseleran.

Dari UKM untuk proyek bantuan sosial Covid-19 yang Akseleran dukung tersebut, Ivan menuturkan, ada lebih dari 340 ribu kepala keluarga yang menerima dampak positifnya.

“Kemudian kami melakukan tambahan alternatif produk pinjaman dengan skema Business to Business (B2B) digital commerce financing serta B2B2C employee loan dengan bekerja sama dengan berbagai mitra platform digital. Dan kami juga terus memperkuat jaringan sales point Akseleran yang saat ini sudah ada di Surabaya, Balikpapan, Samarinda, Semarang, dan Medan,” tambah Ivan.

Baca Juga: Kriteria UMKM Orientasi Ekspor yang Bisa Dapat Pinjaman Bunga Super Lunak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI