Suara.com - Pandemi virus corona (Covid-19) tentu saja memberi pukulan terhadap hampir seluruh bidang industri. Namun kondisi ini sebenarnya bisa dimanfaatkan perusahaan untuk berinvestasi lewat iklan.
Kegiatan menjaga komunikasi brand seharusnya tidak dihentikan di masa seperti ini. Justru hal ini menjadi momentum untuk memperkuat promosi atau iklan, agar nantinya ketika dalam kondisi yang lebih baik, dapat memperkuat kepemimpinan di pasar.
"Masa sulit pandemi Covid-19 memang berdampak luar biasa ke hampir semua bisnis. Namun, bagi pemilik bisnis yang punya alokasi bujet iklan yang mencukupi, bisa mencoba berpikir terbalik dari pemilik bisnis pada umumnya. Yakni memanfaatkan momentum sekarang ini untuk berinvestasi lewat promosi pasang iklan di berbagai media," tutur Direktur Marketing Doremindo Agency (DO'A), Suardi dalam keterangan rilis yang diterima Suara.com, baru-baru ini.
Saat perusahaan lain berjibaku dengan setumpuk permasalahan, ini jadi peluang sebuah perusahaan untuk menanamkan persepsi brand kepada para konsumen.
Baca Juga: Pemain Madura United Dinyatakan Bebas COVID-19
Jika telah melakukan investasi untuk promosi atau pemasangan iklan, maka penguasaan market yang ditargetkan akan lebih dekat di genggaman.
Di era digital seperti sekarang ini, berinvestasi iklan bisa menggunakan berbagai saluran. Untuk media konvensional cetak, koran dan majalah masih menjadi pilihan. Sementara untuk media digital atau online, bisa melalui radio, televisi hingga media online.
"Tapi pilihan terbaiknya adalah menggunakan kombinasi kedua jenis media tersebut," ujar Suardi.
Menariknya, di tengah kondisi seperti ini beberapa media biasanya memberikan diskon khusus untuk para pemasang iklan.
"Beberapa media menyediakan diskon spesial dan paket-paket harga pemasangan iklan hemat untuk membantu promosi perusahaan," ungkap Suardi.
Baca Juga: Pandemi Belum Usai, Lima Pergantian Pemain Tetap Berlaku di Liga Jerman
"Investasi lewat promosi iklan di media yang tepat pada masa sekarang, ibarat membeli saham ketika harga lagi turun," lanjut Suardi.
Sebagaimana diketahui, semenjak seluruh masyarakat dianjurkan berada di rumah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 hingga diterapkannya adaptasi kebiasaan baru, terdapat perubahan pola hidup masyarakat.
Selain penerapan protokol kesehatan, aktivitas masyarakat kini lebih banyak ke ranah digital. Alhasil, iklan digital akan terus tumbuh, namun tetap diperlukan pemasangan iklan secara konvensional guna menjangkau pengguna nondigital.