Bangga! Telemedicine Indonesia Masuk Daftar Health Tech Global Menjanjikan

Risna Halidi Suara.Com
Jum'at, 28 Agustus 2020 | 17:26 WIB
Bangga! Telemedicine Indonesia Masuk Daftar Health Tech Global Menjanjikan
e-health aplikasi, konsultasi online, konsultasi dokter online [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan aplikasi kesehatan atau telemedicine melonjak tinggi selama periode pandemi Covid-19. Berdasarkan riset yang dilakukan McKinsey, sebanyak 67 persen responden mengaku tertarik untuk memanfaatkan layanan telemedicine di masa depan, meski pandemi berlalu.

Sementara di Indonesia, tren dan potensi ditambah populasi Indonesia yang padat, menyebabkan semakin banyaknya pemain lokal maupun mancanegara yang terjun ke sektor telemedicine. Di tengah persaingan ketat, terdapat salah satu pemain telemedicine asal Indonesia yang telah diakui hingga kancah internasional.

Baru-baru ini, Halodoc didaulat sebagai satu-satunya perusahaan Asia Tenggara yang mampu menembus daftar 150 startup kesehatan paling menjanjikan versi lembaga riset global bergengsi, CB Insights.

"Penggunaan aplikasi dapat membantu masyarakat daerah terpencil untuk mendapatkan akses informasi kesehatan. Sehingga masyarakat jadi mudah mendapatkan informasi kesehatan dari diagnosa sampai pengetahuan untuk penyembuhan," kata ahli dan pemerhati industri kesehatan, Dr Luthfi Mardiansyah.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Telemedicine, Kemenkes: Perlu Sinergi Semua Pihak

Lutfi juga menyinggung bagaimana telemedicine bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil tetapi juga di kota besar. "Untuk solusi masyarakat di kota besar, apalagi dengan kondisi macet dan waiting time di rumah sakit lama, masyarakat bisa gunakan teknologi, khususnya di saat pandemi," tambahnya.

Bila melihat laman CB Insights, Halodoc berhasil masuk ke daftar 150 startup kesehatan digital paling menjanjikan di dunia tahun 2020, menyisihkan 8.000 startup lainnya dari 18 negara.

Lembaga riset tersebut juga mencatat bahwa layanan kesehatan jarak jauh (telehealth) melonjak tajam akibat pandemi dengan komposisi 41 persen dari 150 startup kesehatan digital dalam daftar ini yang menawarkan layanan telemedicine.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo RI, Semuel Abrijani Pangerapan, mengapresiasi masuknya Halodoc dalam daftar tersebut. "Kita apresiasi masuknya Halodoc, dan kita (Kemkominfo) juga sudah bermitra dengan Halodoc cukup lama," ujar Semmy, seperti yang Suara.com kutip di siaran pers yang diterima Jumat (28/8/2020).

Untuk itu Semmy mengharapkan pemerintah untuk terus meningkatkan konektivitas sampai ke desa-desa supaya masyarakat bisa mendapatkan akses internet yang lebih luas. Tidak hanya akan dapat dipergunakan untuk mempermudah akses ke kesehatan, tetapi juga bermanfaat bagi sektor pendidikan dan bisnis.

Baca Juga: Telemedicine Bisa Jadi Upaya Putus Penularan Covid-19, Bagaimana Caranya?

"Kesehatan itu sektor strategis yang kita kembangkan selain pendidikan, pariwisata, transportasi, keuangan, logistik, pembayaran dan lainnya," tutup Semmy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI