Suara.com - Dalam rangka percepatan penanganan kesejahteraan sosial, Pusat Penyuluhan Sosial (Puspensos) menggelar kegiatan Sinergi Kerjasama Lintas Kementerian/Lembaga pada 24 – 26 Agustus 2020.
Sebanyak 30 Peserta Sinergi ini berasal dari berbagai lintas sektor baik di lingkungan Kementerian Sosial maupun Kementerian/Lembaga lain seperti Bappenas, Kemenko PMK serta Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).
Kegiatan yang digelar di Hotel Santika Sukabumi ini menghadirkan narasumber dari lima orang Eselon II di Lingkungan BP3S Kemensos RI, Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial Kementerian PPN/Bappenas, Deputi Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan dan Perlindungan Sosial Kemenko PMK, Deputi Bidang Penguatan Inovasi Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) dan Direktur Anggaran Bid. Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kementerian Keuangan.
“Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah Memperkuat Kebijakan Pusat Penyuluhan Sosial dalam mewujudakan Desa Berketahanan Sosial melalui Penyuluhan Sosial Transformatif sebagai Brand Value penyuluhan sosial berbasis digitalisasi multimedia, memperoleh ide dan aspirasi dari unit Teknis Kementerian Sosial serta dapat tersusun kisi-kisi MOU Kerjasama dalam penerapan inovasi Teknologi Tepat Guna kepada masyarakat Desa Berketahanan Sosial,” kata Dr.Hasim, Kepala Pusat Penyuluhan Sosial saat penyampaian Laporan Kegiatan dalam siaran persnya yang diterima Suara.com.
Baca Juga: Revitalisasi Drainase Jalan Nasional Seluruh Nusantara, PUPR Siapkan Rp 1 T
Kepala Badan Pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S), Prof Syahabuddin menyampaikan bahwa sinergi ini sangat dibutuhkan dalam upaya mengoptimalkan terwujudnya tujuan Desa Berketahanan Sosial.
Kerjasama yang diharapkan berupa: Pertama, sinergi program/kegiatan yang bisa membantu meningkatkan peran dan fungsi Penyuluh Sosial Masyarakat dalam upaya memanfaatkan potensi/sumber dari kearifan lokal masyarakat sehingga memiliki nilai bagi peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat.
Kedua, sinergi dalam membentuk dan memperkuat kelembagaan lokal yang ada di masyarakat sehingga mampu mengelola potensi/sumber yang ada, meningkatkan kapasitas SDM masyarakat serta membangun dan memperluas jaringan sosial.
“Kementerian Sosial tidak bisa besar tanpa mitra, tapi perlu dukungan pilar-pilar juga kerjasama dengan Kementerian/Lembaga seperti halnya dengan Kemenristek/BRIN dan lainnya" pungkas Prof. Syahabuddin saat menyampaikan sambutannya sekaligus membuka kegiatan ini, Selasa(25/08/20).
Baca Juga: 17 Pegawai Positif Covid-19, Kementerian Pertanian RI Lockdown!