Suara.com - Para pelaku usaha ultra mikro (UMi) produktif dengan jumlah besar di Indonesia, merupakan ujung tombak bagi kemerdekaan ekonomi Indonesia di tengah ancaman terjadinya resesi ekonomi.
Hal ini berdasarkan target pemerintah terkait kontribusi sektor ultra mikro terhadap PDB nasional, sebesar 61 persen pada tahun ini. Strategi edukasi sekaligus upaya nyata, diperlukan agar pelaku usaha UMi dapat terus menjaga produktivitas mereka dan mampu bertahan.
Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Ririn Kadariyah menuturkan, berbagai langkah dilakukan pemerintah untuk melindungi kelompok ultra mikro yang saat ini dalam tekanan akibat pandemi Covid-19.
"Dalam kondisi berat seperti sekarang, pendampingan mutlak diperlukan oleh para pelaku usaha UMi yang jumlahnya sangat besar. Mereka adalah ujung tombak kemerdekaan ekonomi. Pelaku usaha sektor ini terbukti ulet dan mudah beradaptasi. Untuk itulah, produktivitas mereka harus terjaga guna menggerakkan roda perekonomian," tuturnya melalui keterangan resminya.
Baca Juga: Indonesia Naik Kelas Menjadi Negara Berpendapatan Menengah Atas
Sejumlah langkah dilakukan Pemerintah bagi UMKM di masa Pandemi Covid-19 yakni, dalam jangka pendek yaitu penanganan secara cepat, tepat, dan tegas serta penerapan protokol kesehatan ketat dalam menjalankan aktivitas ekonomi.
Kemudian, penundaan pembayaran hutang atau kredit untuk menjaga likuiditas keuangan UMKM dan Pemberian Bantuan Sosial. Kebijakan struktural disektor keuangan dan fiskal serta Pemberian insentif khusus untuk dapat bangkit kembali paska pandemi Covid-19.
Sedangkan solusi menengah hingga panjang meliputi persiapan UMKM agar siap menghadapi era industri 4.0 dan pemanfaatan dan pendampingan UMKM, dalam pemasaran digital melalui e-commerce dan media social, serta platform digital lainnya.
Kemudian, memanfaatkan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Pemerintah bersama swasta secara bersama berkomitmen untuk dapat menjaga dan mengembangkan eksosistem perekonomian yang mengikutsertakan UMKM di dalamnya.
Salah satu upaya yang dilakukan PIP sebagai Badan Layanan Umum (BLU) yang menyalurkan pembiayaan UMi, saat ini adalah menjalankan strategi jangka pendek Pemerintah, yakni memberikan pelatihan literasi digital bagi usaha ultra mikro sehingga mampu menjangkau pasar yang lebih luas.
Baca Juga: Jokowi Sebut Ekonomi Tumbuh Sampai 5 Persen, Demokrat: Butuh Effort Besar
Melalui perubahan orientasi penjualan melalui dunia digital, menjadi perhatian PIP. Untuk itu, PIP memberikan program pelatihan dan pendampingan “UMi Siap Online”, upgrading metode pemasaran secara online bagi pelaku usaha UMI, mulai dari Social Media Handling, Connecting to Marketplace, hingga Design Packing.