Edukasi ecowisata yang kurang
Banyak komunitas desa tidak mengetahui pentingnya lingkungan untuk kelangsungan hidup dan ekonomi mereka. Pemboman ikan masal masih terjadi di desa-desa. Penebangan pohon secara illegal juga menghasilkan kekeringan air. Untuk itu edukasi ecowisata sangat penting diterapkan baik untuk agen wisata, para wisatawan, maupun penduduk desa.
Kepunahan budaya
Para wisatawan seringnya tidak menghormati adat yang ada. Seperti yang terjadi pada suku Baduy. Mereka baru saja meminta kepada pemerintah untuk menutup pariwisatanya secaara permanen. Menurut sumber, adanya pembangunan warung liar menyebabkan banyaknya sampah yang berkeliaran.
Bagaimana cara liburan bijak agar tidak merusak lingkungan?
Memilih agen wisata yang ramah lingkungan
Jika kamu membeli tur dari agen pariwisata pastikan agen kamu menerapkan ekowisata di paketnya. Misalnya, dengan tidak memprint itinerary, menerapkan bebas plastik selama tur, menggunakan bahan alami atau berkelanjutan, dan lainnya.
Memilih destinasi yang menerapkan ekowisata
Kamu siap berangkat? Lakukan riset terlebih dahulu. Apakah akomodasi
yang kamu pilih ramah lingkungan? Apakah mempunyai kegiatan dengan
komunitas desa?
Baca Juga: 4 Hal yang Bisa Dilakukan di Tangkahan, Surga Ekowisata di Sumatra Utara
Contohnya seperti sebuah pulau terpencil di Sulawesi, Togo Eang Ecolodge, di Taman Nasional Kepulauan Togean misalnya, menggunakan tema berkelanjutan pada bangunannya dan juga menggunakan listrik dari tenaga surya dan air yang dikoleksi dari air hujan.
Semua tur yang ditawarkan juga mengajak desa untuk mengikuti aktifitas ekowisata. Contohnya eksplorasi hewan endemic Togean Tarsier yang dapat ditemukan di habitat alami nya.
Mentaati peraturan dan adat setempat
Pastikan kamu mengetahui peraturan setempat dan bersikap sopan ketika berkunjung ke tempat wisata. Apalagi jika tempat wisata tersebut juga ditempati oleh penduduk di kawasan tersebut.
Menjaga alam dan mengikuti kegiatan konservasi alam dan hewan
Tidak membuang sampah sembarangan, ini adalah yang terpenting untuk menjaga alam. Banyak trip perjalanan yang berkomitmen kepada konservasi, seperti contohnya sebumi, mengadakan perjalanan dengan tema Zero Waste Journey. Jadi tidak hanya liburan tapi juga ikut menjaga alam dari kerusakan akibat industri pariwisata.
Baca Juga: Kemenparekraf Kenalkan Perjalanan Ekowisata Terintegrasi di Jawa Timur